Bromo Bersalju! Embun Upas Bikin Wisatawan Serasa Liburan di Eropa
Fenomena langka kembali menyelimuti Gunung Bromo saat musim kemarau datang. Embun upas atau frost, yang menyerupai salju tipis, mulai muncul dan menarik perhatian banyak wisatawan ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Salah satu wisatawan, Sandi Kurniawan, warga Desa Sanankerto, Kabupaten Malang, mengaku penasaran setelah mendengar kabar tentang kehadiran embun upas di Bromo. Ia pun sengaja datang sejak dini hari demi melihat langsung keindahan yang hanya muncul di musim kemarau ini.
Baca juga: Macet Horor di Gunung Bromo, Mobil Tak Bergerak hingga Wisatawan Terjebak
“Saya datang subuh-subuh karena katanya embunnya mencair setelah jam 10 pagi. Alhamdulillah akhirnya bisa lihat langsung. Tahun lalu saya ke sini tapi embunnya sudah hilang,” ujar Sandi, Sabtu (12/7/2025).
Sandi menyebut, embun upas ini sangat Instagramable karena memberikan kesan seperti berada di luar negeri. “Kalau difoto, pasirnya kelihatan putih seperti salju, bukan hitam. Jadi cocok banget buat konten media sosial,” ungkapnya.Baca juga: Salju di Bromo: Keajaiban atau Tipuan Kristal Es? Sains di Balik Fenomena Beku yang Viral
Kepala Humas Balai Besar TNBTS, Endrip Wahyutama, membenarkan fenomena embun es tersebut. Embun upas tercatat muncul di beberapa titik, termasuk lautan pasir Bromo, Ranu Regulo, dan Ranupani. Suhu udara di kawasan ini pun turun drastis hingga 5 derajat Celsius.
“Embun upas ini memang rutin muncul setiap musim kemarau. Ini bagian dari siklus alam pegunungan seperti di kawasan Bromo Tengger Semeru,” jelas Endrip.
Baca juga: 10 Gunung Terindah di Indonesia yang Wajib Masuk Daftar Pendakian
Meski indah, Endrip mengingatkan wisatawan agar tidak menyentuh atau menginjak vegetasi yang tertutup es, karena tanaman tersebut adalah bagian penting dari ekosistem TNBTS yang harus dilindungi.Ia juga mengimbau wisatawan yang ingin menikmati keindahan Bromo di musim kemarau untuk membawa perlengkapan memadai, terutama jaket tebal, serta memastikan tubuh dalam kondisi prima.
“Suhu bisa sangat dingin, jadi penting untuk mengenakan pakaian hangat dan mengisi perut terlebih dahulu sebelum mendaki atau menjelajah area Bromo dan Semeru,” tambahnya.
Sebagai informasi, Gunung Bromo dapat diakses melalui empat jalur utama: Desa Ngadas (Jemplang) di Kabupaten Malang, Desa Wonokitri di Kabupaten Pasuruan, Desa Ngadisari di Kabupaten Probolinggo, dan Desa Ranupani di Kabupaten Lumajang yang juga menjadi gerbang menuju Gunung Semeru.
Selama tahun 2024, kawasan TNBTS mencatat pemasukan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 21,15 miliar. Jumlah ini berasal dari 485.696 kunjungan wisatawan, terdiri dari 465.770 wisatawan domestik dan 19.926 wisatawan asing.






