Pangeran Harry-Meghan Markle Akan Dihapus dari Sejarah Kerajaan saat Raja Charles III Meninggal

Pangeran Harry-Meghan Markle Akan Dihapus dari Sejarah Kerajaan saat Raja Charles III Meninggal

Gaya Hidup | sindonews | Senin, 19 Mei 2025 - 04:30
share

Pangeran Harry dan Meghan Markle dikabarkan akan dihapus dari sejarah resmi Kerajaan Inggris saat Raja Charles III meninggal dan Pangeran William naik takhta.

Rencana penghapusan Pangeran Harry dan Meghan Markle ini menjadi bagian dari langkah tegas reformasi kerajaan yang disebut-sebut akan dijalankan Pangeran William untuk memperkuat citra dan stabilitas institusi kerajaan setelah Raja Charles III meninggal dunia.

Menurut laporan dari sejumlah sumber dalam istana, William diyakini tidak hanya akan melanjutkan takhta kerajaan. Tetapi juga akan memperkuat garis suksesi dengan membersihkan jejak sang adik dan iparnya, Harry dan Meghan dari catatan resmi kerajaan.

Dilansir dari Radar Online, Senin (19/5/2025), langkah ini disebut sebagai bagian dari transformasi besar-besaran demi menjaga kredibilitas dan martabat institusi kerajaan.

Foto/People

“William ingin mengukuhkan kekuasaannya dan mempertegas batas antara keluarga inti kerajaan dan mereka yang telah memilih untuk mundur. Ia ingin memastikan bahwa Harry dan Meghan tidak lagi memiliki peran atau tempat dalam struktur kerajaan Inggris,” ujar sumber internal.

Meskipun penghapusan dari sejarah kerajaan secara hukum memerlukan campur tangan parlemen, laporan menyebutkan bahwa pembicaraan diam-diam antara pihak istana dan sejumlah anggota pemerintahan sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu.

Tujuannya adalah menyingkirkan nama Duke dan Duchess of Sussex dari narasi resmi sejarah dan dokumen penting kerajaan. Sejak keluar dari tugas-tugas kerajaan pada 2020 dan pindah ke Amerika Serikat, Harry dan Meghan telah menjadi sorotan tajam publik dan media.

Mereka kerap melontarkan kritik terhadap keluarga kerajaan, termasuk melalui wawancara eksklusif dan buku memoar Harry berjudul Spare. Keputusan mereka untuk bicara terbuka kerap dianggap memperburuk hubungan dengan istana.

Perseteruan ini kian dalam ketika Harry dicabut haknya atas pengawalan keamanan saat berkunjung ke Inggris dan kalah dalam gugatan hukum terkait hal tersebut. Dalam wawancara terbarunya, ia mengungkapkan rasa kecewanya atas keputusan itu dan mengaku sulit membayangkan dirinya membawa keluarga kembali ke Inggris di masa depan.

Namun di balik ketegangan tersebut, Harry tetap menyampaikan keinginannya untuk memperbaiki hubungan dengan ayah dan saudaranya. Ia menyatakan bahwa kondisi kesehatan ayahnya ang menurun membuatnya berharap dapat berdamai. Meski demikian, niat tersebut tampaknya belum disambut secara terbuka oleh pihak kerajaan.

Di sisi lain, pengamat kerajaan menilai bahwa langkah William untuk menghapus Harry dan Meghan dari sejarah kerajaan bukan sekadar reaksi emosional. Tetapi juga strategi politik untuk menyelamatkan monarki dari ketidakstabilan internal.

“Ini adalah cara William memulihkan kepercayaan publik dan menunjukkan arah baru bagi masa depan kerajaan,” tutur seorang analis kerajaan.

Jika rencana ini benar-benar terwujud, maka nama Harry dan Meghan bisa saja dihapus dari situs resmi kerajaan, dokumen pewarisan, hingga arsip sejarah keluarga kerajaan. Ini sebuah tindakan simbolis yang akan menjadi penegasan bahwa mereka tak lagi dianggap bagian dari masa depan Kerajaan Inggris.

Topik Menarik