Sejarah Tahun Kabisat yang Jadi Tema Google Doodle Hari Ini

Sejarah Tahun Kabisat yang Jadi Tema Google Doodle Hari Ini

Gaya Hidup | bandungraya.inews.id | Kamis, 29 Februari 2024 - 10:13
share

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ada yang berbeda dengan tampilan Google pada Kamis (29/2/2024). Ya, tepat di hari ini, Google merayakan tahun kabisat.

Lewat Google Doodle-nya, perusahaan asal Amerika Serikat ini menampilkan gambar katak loncat bertuliskan 29. Perlu diketahui, tahun kabisat ini hanya akan terulang lagi 4 tahun kedepan.

"Hari Kabisat, 29 Februari, hanya terjadi setiap empat tahun sekali, untuk menjaga agar kalender kita tetap sejajar dengan Bumi dan matahari," tulis keterangan Google Doodle.

Apa Itu Tahun Kabisat

Dilansir dari berbagai sumber, tahun kabisat atau leap day merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut tahun yang memiliki jumlah hari lebih dari 365 hari.

Hal ini biasanya terjadi setiap empat tahun sekali, di mana dalam satu tahun kabisat memiliki 366 hari.

Penambahan satu hari ini dilakukan untuk menyesuaikan perhitungan waktu dengan peredaran bumi mengelilingi matahari yang sebenarnya lebih dari 365 hari.

Dengan adanya tahun kabisat, sistem penanggalan yang digunakan dapat tetap akurat dan tidak terjadi pergeseran waktu yang signifikan.

Tahun kabisat juga memiliki dampak pada perhitungan kalender, di mana sejumlah bulan dan tanggal bisa berubah akibat penambahan satu hari.

Sistem penanggalan menggunakan tahun kabisat umumnya merupakan metodologi yang digunakan di berbagai negara di seluruh dunia, sehingga mengubah kalender menjadi lebih akurat dan sesuai dengan perhitungan astronomis.

Oleh karena itu, penggunaan tahun kabisat dianggap sebagai solusi untuk mengatasi ketaksempurnaan dalam perhitungan waktu yang disebabkan oleh durasi peredaran Bumi mengelilingi matahari.

Sejarah Tahun Kabisat

Sejarah tahun kabisat bermula dari sistem penanggalan Romawi kuno yang disusun oleh Numa Pompilius pada abad ke-7 SM. Menurut sejarahnya, Numa Pompilius menambahkan satu bulan ekstra setiap beberapa tahun untuk menyesuaikan kalender dengan peredaran matahari.

Namun, sistem penanggalan ini masih belum cukup akurat sehingga pada abad ke-16, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender Gregorian yang kita gunakan saat ini.

Kalender Gregorian menyatakan bahwa tahun kabisat terjadi setiap empat tahun sekali, kecuali pada tahun yang habis dibagi 100 tetapi tidak habis dibagi 400.

Dengan adanya sistem ini, perhitungan tahun kabisat menjadi lebih akurat dan sesuai dengan peredaran Bumi di sekitar matahari.

Topik Menarik