Arti Carpe Diem, Ungkapan Bahasa Latin yang Sering Muncul di Sejumlah Lagu Hits

Arti Carpe Diem, Ungkapan Bahasa Latin yang Sering Muncul di Sejumlah Lagu Hits

Gaya Hidup | inews | Kamis, 23 November 2023 - 13:44
share

JAKARTA, iNews.id - Arti Carpe Diem kerap menggelitik rasa penasaran publik. Ungkapan dari bahasa Latin ini memang sering dijumpai dalam lirik dan judul lagu hingga dialog di sebuah film.

Grup band bergenre heavy metal ternama asal Amerika Serikat, Metallica bahkan merilis lagu yang bertajuk Carpe Diem Baby pada 1997. Di Indonesia, terdapat pula judul lagu Carpe Diem yang diluncurkan oleh grup band hip hop asal Jakarta, Soul ID.

Lalu, apa arti Carpe Diem? Simak ulasannya berikut ini yang dirangkum dari berbagai sumber.

Arti Carpe Diem

Dilansir dari situs Britannica, Kamis (23/11/2023), Carpe Diem berasal dari bahasa Latin, yang berarti petiklah hari ini atau rebutlah hari ini. Frasa ini pertama kali digunakan oleh penyair Romawi Horace untuk mengekspresikan gagasan bahwa seseorang harus menikmati hidup selagi bisa.

Sementara menurut kamus Merriam Webster, Carpe Diem memiliki arti menikmati kesenangan saat ini tanpa mempedulikan masa depan. Dengan kata lain, frasa tersebut adalah ungkapan untuk mengajak orang lain tidak terlalu mencemaskan masa depan dan hidup sebaik-baiknya untuk hari ini.

Istilah ini pernah digunakan dalam sebuah kalimat perintah, yang dituturkan oleh Horace, yaitu, carpe diem quam minimum credula postero. Frasa tersebut muncul dalam Odes (I.11), yang diterbitkan pada tahun 23 SM.

Secara harfiah, Carpe Diem pada kalimat tersebut dapat diterjemahkan sebagai petiklah hari ini, dan percayalah sesedikit mungkin pada hari esok. Frasa Carpe Diem akhirnya telah menjadi singkatan dari seluruh perintah Horace, dan lebih dikenal sebagai rebutlah hari ini.

Sentimen ini telah diekspresikan dalam banyak literatur sebelum dan sesudah Horace. Hal ini muncul dalam literatur Yunani kuno, terutama puisi lirik hingga ajaran filsuf Yunani Epicurus dan apa yang kemudian dikenal sebagai Epikureanisme.

Dalam literatur Inggris, beberapa para penyair Cavalier, termasuk Robert Herrick mengungkapkan makna carpe diem yang tajam dalam bait pertama To the Virgins, to Make Much of Time (termasuk dalam Hesperides, yang diterbitkan tahun 1648):

Kumpulkanlah kuntum-kuntum mawar selagi bisa,
Masa lalu masih terus berlalu
Dan bunga yang sama yang tersenyum hari ini
Besok akan mati.

Tak hanya itu, Andrew Marvell, penyair Metafisika yang paling terkemuka menggunakan sentimen ini melalui ketidaksabaran seorang kekasih dalam puisi To His Coy Mistress (diterbitkan secara anumerta pada tahun 1681).

Seandainya saja kita memiliki dunia yang cukup, dan waktu,
Rasa malu ini, nyonya, bukanlah sebuah kejahatan.
Namun waktu sangat singkat, lanjut puisi itu, jadi

Sekarang marilah kita berolahraga selagi bisa;
Dan sekarang, seperti burung pemangsa yang sedang kasmaran,
Lebih baik sekaligus waktu kita melahap
Daripada merana dalam kekuatannya yang lambat.

Meskipun telah lama diungkapkan dalam bahasa Inggris, frasa Carpe Diem baru muncul dalam bentuk tulisan berbahasa Inggris pada awal abad ke-19. Robert Frost mengangkat tema ini dalam puisinya Carpe Diem, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1938.

Lalu pada tahun 1989, film Dead Poets Society memperkenalkan frasa ini kepada penonton di akhir abad ke-20. Di abad 21, frasa Carpe Diem muncul di berbagai benda, seperti mug dan kaos serta nama berbagai perusahaan dan organisasi.

Topik Menarik