6 Contoh Cerita Fiksi Pendek dengan Berbagai Tema

6 Contoh Cerita Fiksi Pendek dengan Berbagai Tema

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 4 Oktober 2023 - 22:07
share

JAKARTA, iNews.id - Contoh cerita fiksi pendek dengan berbagai tema bisa menjadi referensi siswa dalam belajar bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fiksi artinya rekaan, berdasarkan khayalan, dan tidak berdasarkan kenyataan.

Cerita fiksi dapat diartikan sebagai karya sastra yang menceritakan sesuatu dengan sifat rekaan, khayalan, dan sesuatu yang tidak ada, sehingga tidak perlu dicari kebenarannya dalam dunia nyata.

Contoh Cerita Fiksi Pendek dengan Berbagai Tema

Melansir dari berbagai sumber, Rabu (4/10/2023), berikut contoh cerita fiksi pendek dengan berbagai tema.

1. Danau Toba

Pada zaman dahulu, ada seorang pemuda bernama Toba yang menangkap ikan mas bersisik emas saat memancing. Ikan tersebut kemudian menghilang dan digantikan oleh koin emas, dan Toba menemukan seorang wanita cantik yang menjadi istrinya dengan syarat bahwa ia tidak boleh mengungkapkan asal usulnya.

Mereka memiliki seorang anak laki-laki bernama Samosir, yang tumbuh menjadi anak yang nakal. Suatu hari, Toba marah pada Samosir dan menyebutnya sebagai anak ikan. Ibunya, yang merupakan penjelmaan ikan, memerintahkan Samosir untuk pergi ke atas bukit sebagai hukuman. Namun, banjir besar terjadi, dan ibunya dan Toba tenggelam dalam banjir. Samosir berubah menjadi Pulau Samosir di Danau Toba.

2. Timun Mas

Dahulu kala, ada seorang janda yang sangat ingin memiliki anak. Suatu hari, ia bertemu dengan seorang raksasa yang menawarkan untuk memberikannya seorang anak, tetapi dengan syarat bahwa anak tersebut harus diserahkan kepadanya ketika berusia enam tahun.

Janda tersebut menerima tawaran tersebut, dan ia pun melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Timun Mas. Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang cantik dan baik hati.

Ketika tiba saatnya raksasa datang untuk mengambil Timun Mas, janda tersebut berusaha melindunginya. Ia pergi menemui seorang pertapa yang memberinya bungkusan berisi biji mentimun, jarum, garam, dan terasi sebagai penangkal.

Ketika raksasa datang, Timun Mas menggunakan bungkusan-bungkusan tersebut untuk melawannya. Biji mentimun tumbuh menjadi ladang yang melindungi mereka, jarum menjadi pohon bambu tajam, garam menciptakan lautan, dan terasi mengubah hutan menjadi lautan lumpur mendidih. Raksasa akhirnya mati, dan Timun Mas pun selamat.

3. Sangkuriang

Pada zaman dahulu di Jawa Barat, ada seorang putri bernama Dayang Sumbi yang memiliki seorang putra bernama Sangkuriang. Sangkuriang tidak menyadari bahwa anjing kesayangannya, Tumang, adalah titisan dewa dan ayahnya sendiri.

Suatu hari, Sangkuriang dan Tumang terlibat dalam sebuah perkelahian, dan Sangkuriang membunuh Tumang. Dayang Sumbi marah dan mengusir Sangkuriang dari rumah.

Setelah bertahun-tahun menjelajah, Sangkuriang kembali dan tanpa sadar jatuh cinta pada Dayang Sumbi sendiri. Mereka merencanakan pernikahan, tetapi Dayang Sumbi menyadari bahwa Sangkuriang adalah putranya yang hilang.

Untuk menghindari pernikahan tersebut, Dayang Sumbi menggagalkan tugas Sangkuriang untuk membendung sungai Citarum sebelum fajar. Sangkuriang yang marah menendang perahu yang telah ia buat hingga berubah menjadi Gunung Tangkuban Perahu.

4. Penyihir Sombong

Di suatu desa yang damai dan tenteram hiduplah sepasang saudara kembar yang bernama Maman dan Momon. Keduanya memiliki kemampuan istimewa yaitu memiliki ilmu sihir.

Tapi sifat keduanya sangat jauh berbeda, Maman memiliki sifat yang sangat sombong dan kasar. Sedangkan Momon mempunyai sifat yang baik dan juga penyabar.

Momon adalah kakak dari Maman yang selalu melarang adiknya untuk menunjukkan kemampuan sihirnya pada teman-temannya. Tapi karena Maman memiliki kemampuan yang lebih besar dari pada sang kakak, Maman akhirnya malah semakin menjadi-jadi dan tidak mengindahkan himbauan dari sang kakak. Ia mengubah semua benda di rumahnya menjadi batu. Bahkan ia juga mengubah hewan peliharaan orang tuanya menjadi batu.

Sudah tidak terhitung berapa banyak nasihat dari Momon untuk tidak melakukan hal tersebut, namun maman tak pernah mendengarkan nasihat dari kakaknya tersebut. Terdapat satu benda di rumahnya yang belum ia ubah menjadi batu, yaitu sebuah cermin. Ia mencoba membacakan mantra di depan cermin untuk mengubahnya menjadi batu.

Akan tetapi, nahas bagi maman karena bacaan mantra tersebut malah berbalik ke arahnya dan ia pun menjadi batu. Momon sangat bingung dan sedih lalu mengunjungi guru sihir hebat untuk mengubah kembali sang adik. Namun, penyihir tersebut tidak bisa mengubahnya karena ternyata mantra tersebut bersifat abadi.

Dan yang bisa mengubahnya hanyalah orang yang membacakan mantra untuk mengubah benda menjadi batu atau Maman sendiri. Karena Ia telah berubah menjadi batu maka Ia tidak bisa mengucapkan mantra itu kembali.

Maman pun sangat menyesal karena telah menyalahgunakan sihirnya dengan sombong dan tidak bisa kembali menjadi manusia.

5. Lorong Waktu

Saat aku mulai merasa tidak puas dengan diriku, maka akan cenderung mencoba dan menciptakan hal baru. Sesuatu yang memang sebelumnya belum pernah aku lakukan sama sekali. Sebenarnya tidak ada satu hal pun yang aku ketahui tentang seberapa kerasnya keinginanku untuk belajar dan bekerja saat menciptakan hal tersebut.

Sebuah bentuk teknologi yang nantinya dapat mengubah dunia yang menakjubkan, kemudian aku beri nama lorong waktu. Seperti namanya, benda itu adalah lorong berbentuk panjang yang dapat dilewati. Tapi, jangan salah sangka dulu, bentuk lorong tersebut bukanlah lorong atau bentuk jembatan biasa. Melainkan sebuah bentuk lorong waktu yang dapat menjelajah dan menuju masa lalu, bahkan masa depan.

Itulah sebabnya, aku bisa tahu apa yang akan terjadi nanti di masa depan. Sampai saat ini hanya aku saja yang bisa menggunakan dan melewatinya. Tak ada seorangpun yang tahu, apalagi bisa melewati dan berjalan di lorong waktu ini.

6. Pengembala yang Suka Berbohong

Di sebuah desa, hidup seorang bocah lelaki yang riang dengan ayahnya. Ayah anak laki-laki itu memberi tahu dia bahwa dia sudah cukup umur untuk mengawasi domba ketika mereka merumput di ladang.

Setiap hari, ia harus membawa domba-domba itu ke ladang berumput dan mengawasinya saat mereka merumput. Namun, bocah itu tidak bahagia dan tidak ingin membawa domba ke ladang.

Dia ingin berlari dan bermain, tidak menonton domba yang membosankan merumput di lapangan. Jadi, dia memutuskan untuk bersenang-senang.

Dia berteriak, Serigala! Serigala! sampai seluruh desa datang berlari membawa batu untuk mengusir serigala sebelum bisa memakan domba mana pun.

Ketika penduduk desa melihat bahwa tidak ada serigala, mereka bergumam tentang bagaimana bocah itu membuang waktu mereka.

Keesokan harinya, bocah itu berteriak sekali lagi, Serigala! Serigala! dan, sekali lagi, penduduk desa bergegas ke sana untuk mengusir serigala.

Bocah itu menertawakan ketakutan yang disebabkannya. Kali ini, penduduk desa pergi dengan marah.
Hari ketiga, ketika anak lelaki itu naik ke bukit kecil, tiba-tiba dia melihat serigala menyerang domba-dombanya.

Dia berteriak sekeras yang dia bisa, Serigala! Serigala! Serigala! , Tetapi tidak ada satu pun penduduk desa yang datang untuk membantunya.

Penduduk desa berpikir bahwa dia mencoba membodohi mereka lagi dan tidak datang untuk menyelamatkannya atau domba-dombanya. Bocah itu kehilangan banyak domba pada hari itu, semua karena kejahilan dan sifatnya yang suka berbohong.

Itulah 6 contoh cerita fiksi pendek dengan berbagai tema yang dapat Anda baca. Cerita-cerita tersebut dapat menghibur dan memberikan pesan moral bagi pembaca.

Topik Menarik