Profil dan Biodata Kak Seto, Pencipta si Komo yang Hobi Parkour

Profil dan Biodata Kak Seto, Pencipta si Komo yang Hobi Parkour

Gaya Hidup | BuddyKu | Sabtu, 12 Agustus 2023 - 17:58
share

JAKARTA, iNews.id - Profil dan biodata Kak Seto akan dibahas dalam artikel ini. Kak Seto merupakan psikolog anak yang namanya tidak asing di telinga kita, karena sering muncul di berbagai media massa dan juga media sosial (medsos).

Khususnya bagi kamu generasi 90-an ke atas, pasti sering mendengar nama Kak Seto yang menciptakan karakter Si Komo.

Profil dan Biodata Kak Seto

Kak Seto memiliki nama lengkap Seto Mulyadi. Dia lahir di Klaten, Jawa Tengah (Jateng) pada 28 Agustus 1951. Kak Seto juga dikenal dengan sapaan Sang Mentor. Nama ayahnya yakni Mulyadi Effendy dan ibunya Mariati.

Kak Seto ternyata memiliki saudara kembar bernama Kresno Mulyadi atau akrab disapa Kak Kresno yang juga seorang psikiater anak. Kak Seto juga memiliki seorang kakak bernama Maruf Mulyadi.

Kak Seto menikah dengan Deviana dan dari pernikahan ini mereka dikaruniai 4 anak. Mereka bernama Minuk Eka Putri Duta Sari, Bimo Dwi Putra Utama, Shelomita Kartika Putri Maharani, dan Nindya Putri Catur Permatasari.

Hal menarik lainnya dari Kak Seto yakni semangat mudanya. Meski berusia 71 tahun dan mengidap acrophobia atau fobia terhadap ketinggian, Kak Seto justru memilih olahraga ekstrem seperti parkour. Bahkan hobi barunya yakni climbing.

Pendidikan Kak Seto

Kak Seto bersekolah di SD Ngepos, Klaten dan lulus pada 1963. Dia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten dan lulus pada 1966 serta SMA St Louis, Surabaya dan lulus tahun 1969.

Ada kisah menarik dari Kak Seto saat hendak kuliah S1. Usai lulus dari SMA, Kak Seto ternyata sempat gagal diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) dan juga Universitas Indonesia (UI). Karena kecewa, Kak Seto memutuskan untuk merantau ke Jakarta meski tanpa bekal dan keahlian apa pun.

Kak Seto kerja serabutan di Jakarta sembari menunggu tes Fakultas Kedokteran tahun berikutnya. Dia kembali gagal masuk Fakultas Kedokteran.

Atas saran Pak Kasur (Soerjono) yang dia kenal saat menjadi asisten pemilik Taman Kanak-Kanak, Kak Seto memutuskan pindah haluan dan mendaftar ke Fakultas Psikologi UI.

Kak Seto berhasil diterima dan menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Psikologi UI pada 1981. Kak Seto melanjutkan pendidikannya ke Magister Bidang Psikologi Program Pascasarjana UI pada 1989, juga meraih gelar Doktor bidang Psikologi Program Pascasarjana UI pada 1993.

Perjalanan Karier Kak Seto

Kak Seto merupakan tokoh yang memiliki kepedulian tinggi terhadap psikologi dan pendidikan anak. Lantas, bagaimana perjalanan karier seorang Seto Mulyadi? Mari kita simak pada penjelasan di bawah ini.

Kak Seto saat baru menapakkan kaki di Jakarta ternyata sempat hidup menggelandang, tidur di depan ruko dan mencari uang dengan mengamen selama sekitar 7 bulan lamanya.

Mengutip dari akun YouTube Vindes, awal mula karier Kak Seto di bidang psikologi dan pendidikan anak-anak ini karena kegemarannya terhadap sosok Ibu Kasur atau bernama Sandiah yang mengisi acara Taman Indria di TVRI saat itu.

Pada tahun 1970-an, Kak Seto nekat mendatangi Ibu Kasur di TVRI namun diberitahu staf TVRI bahwa Ibu Kasur hanya mengisi acara sore hari. Lalu, Kak Seto diberi alamat Ibu Kasur yang berada di Jalan Kebun Binatang IV seberang Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat.

Saat itu yang membukakan pintu rumah adalah Pak Kasur dan Kak Seto memperkenalkan diri sebagai calon mahasiwa UI serta menawarkan menjadi asistennya tanpa digaji.

Pak Kasur mengiyakan, lantas meminta Kak Seto datang ke Taman Situ Lembang, Menteng pada pukul 16.00 WIB. Di situ, Kak Seto diperkenalkan sebagai asisten barunya dan di saat itu pula Seto Mulyadi mendapat panggilan Kak Seto untuk pertama kali.

Dari situ, Kak Seto kemudian diminta mengisi acara Aneka Ria Taman Kanak-Kanak bersama Henny Purwonegoro, di mana Kak Seto mendongeng, belajar sambil bernyanyi, dan bermain sulap bersama anak-anak. Kak Seto memadukan ilmu yang dia dapat dari Pak Kasur serta ilmu sulap yang ia pelajari sejak SD, juga ilmu mendongeng yang ia pelajari sendiri.

Pada 1975, Kak Seto menciptakan karakter Si Komo dalam lagu dan juga boneka Si Komo. Si Komo merupakan karakter yang mirip dengan komodo bereana hitam-putih. Karakter Si Komo menguat dan banyak dikenal luas.

Kak Seto juga mendirikan Yayasan Mutiara Indonesia dan Yayasan Nakula Sadewa. Pada 1998, Kak Seto pernah menjabat sebagai Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Kak Seto juga menjadi Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) hingga sekarang.

Pada 2007, Kak Seto mendirikan sekolah alternatif bernama Homeschooling Kak Seto (HSKS) yang merupakan lembaga pendidikan alternatif yang menjadi salah satu solusi pendidikan bagi anak-anak Indonesia baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri. Kak Seto juga menjadi Guru Besar bidang Ilmu Psikologi Universitas Gunadarma pada 2021.

Kecintaannya pada anak-anak juga lah yang mengantarkannya membagi kisah lewat buku yang dia tulis berjudul Anakku, Sahabat, dan Guruku. Selain itu, Kak Seto juga membintangi sejumlah film seperti Tangan-tangan Mungil pada 1982 dan Ayu Anak Titipan Surga pada 2017 serta menjadi produser film Rumah Tanpa Jendela tahun 2011.

Penghargaan Kak Seto

Dedikasi Kak Seto juga diakui oleh Indonesia dan dunia dengan mendapatkan beberapa penghargaan seperti Mens Obsession Award (2006), The Golden Balloon Award, New York kategori Social Activity dari World Childrens Day Foundation & UNICEF (1989), dan Orang Muda Berkarya Indonesia kategori Pengabdian pada Dunia Anak-anak dari Presiden Republik Indonesia (1987).

Lalu ada The Outstanding Young Person of the World, Amsterdam; kategori Contribution to World Peace dari Jaycess International (1987) serta Peace Messenger Award, New York, dari Sekretaris Jenderal PBB Javier Perez de Cuellar (1987).

Demikian informasi seputar profil dan biodata Kak Seto yang dihimpun dari berbagai sumber, semoga dapat menginspirasi kamu semua.

Topik Menarik