5 Motif Batik Populer dari Berbagai Daerah di Indonesia

5 Motif Batik Populer dari Berbagai Daerah di Indonesia

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 8 November 2022 - 17:42
share

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan ragam budaya. Salah satunya adalah kain batik yang sudah diakui keberadaannya oleh dunia, baik lokal maupun mancanegara. Batik ini merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang diakui oleh UNESCO pada tahun 2009. Membatik merupakan proses yang panjang dan harus dikerjakan dengan sangat detail, sehingga tidak heran jika motif pada kain batik dinilai sangat indah.

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas motif batik, dari motif yang khas kita dapat mengenali dari mana asal motif batik tersebut. Berikut ini adalah 5 motif batik terpopuler dari beberapa daerah di Indonesia.

1. Motif Parang (Pulau Jawa)

Batik parang merupakan salah satu motif batik tertua di Indonesia dan sudah ada sejak zaman keraton Kartasura Mataram atau sekarang lebih sering disebut Solo yang didirikan pada tahun 1600-an. Motif ini diciptakan langsung oleh pendiri Keraton Mataram dan menjadi penentu derajat kebangsawanan seseorang. Bahkan pada saat itu hanya bisa dipakai oleh raja dan keturunannya. Batik parang memiliki nasehat untuk pantang menyerah, seperti ombak laut yang tidak pernah berhenti bergerak.Batik Parang juga menggambarkan suatu hubungan yang tidak pernah putus, baik dari segi upaya memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk ikatan kekeluargaan.

2. Motif Megamendung (Cirebon)

Batik megamendung adalah motif batik yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai simbol kesuburan dan pemberi kehidupan. Motif ini juga memiliki sejarah terkait kedatangan orang Tionghoa di Cirebon, yaitu Sunan Gunung Jati yang menikah dengan seorang wanita Tionghoa bernama Ong Tie.

3. Motif Batik Tujuh Rupa (Pekalongan)

Motif batik tujuh rupa dari Pekalongan ini sangat kental dengan nuansa alam. Pada umumnya batik Pekalongan menampilkan motif fauna atau flora. Motifnya diambil dari berbagai campuran budaya lokal dan etnis Tionghoa. Pasalnya, Pekalongan pernah menjadi tempat transit para pedagang dari berbagai negara. Dengan demikian, akulturasi budaya inilah yang menjadikan batik Pekalongan sangat khas dengan alam, terutama motif jlamprang, motif buketan, motif cahaya bulan, motif semen, motif pisan bali dan motif lung-lungan.

4. Motif Batik Gentongan (Madura)

Batik Madura memiliki karakter yang kuat, ditandai dengan bebas tanpa menggunakan pola dengan warna yang berani, merah, kuning, hijau muda. Setidaknya ada seribu motif batik Madura, salah satunya yang sangat populer adalah motif gentongan. Motif gentongan menampilkan bentuk abstrak sederhana, tanaman atau kombinasi keduanya dengan warna cerah, yaitu merah, hijau, kuning, atau ungu. Nama gentongan diambil dari kata gentong, yaitu gerabah yang digunakan sebagai wadah pencelupan kain batik dengan cairan berwarna.

5. Motif Benang Bintik (Dayak)

Motif batik benang bintik merupakan salah satu motif batik khas suku Dayak Kalimantan Tengah. Motif ini berupa tangkai garing yang memiliki bentuk seperti mata tombak. Motif Benang Bintik berakar dari kepercayaan orang Dayak bahwa Batang Garing adalah sumber segala kehidupan.

BINT#4

Topik Menarik