Gegara Ngaku Non-Biner, Maba Ini Unhas Diusir Dosen. Apa Arti Non-Binary?

Gegara Ngaku Non-Biner, Maba Ini Unhas Diusir Dosen. Apa Arti Non-Binary?

Gaya Hidup | BuddyKu | Senin, 22 Agustus 2022 - 14:45
share

Video seorang mahasiswa viral di media sosial lantaran diusir oleh dosen di acara pengenalan mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas). Dia diusir setelah mengungkapkan pengakuannya sebagai non-biner di acara tersebut.

Mahasiswa yang bernama Muhammad Nabil Arif Adhitya itu, mengaku kegerahan di ruangan sehingga mengipas-ngipaskan tangannya. Kemudian, ia dipanggil ke depan dan ditanya soal status jenis kelaminnya.

Mahasiswa baru tersebut mengaku di hadapan publik bahwa dirinya adalah non-biner alias bukan laki-laki maupun perempuan.

Jawaban mahasiswa itu sontak membuat dosen tersebut emosi dan meminta agar panitia mengeluarkan mahasiswa tersebut dari ruangan.

"Dia pake kipas angin jalan kaki (seperti perempuan) terus dilarang. Terus ditanya laki-laki atau perempuan, terus dia bilang netral, bukan laki-laki bukan juga perempuan," kata Hasrul, Wakil Dekan III Unhas dikutip dari detikSulsel, Sabtu (20/8).

Mahasiswa tersebut kemudian menjadikan video itu sebagai konten di media sosial. Ia bahkan mengunggah beberapa foto Hasrul, Wakil Dekan yang mengusirnya dan menuliskan hal yang tidak pantas.

Usai video tersebut viral dan tersebar di media sosial, banyak netizen yang bertanya-tanya dan mencari tahu mengenai apa itunon-biner.Jadi, sebenarnya apa sih non-biner itu? berikut pengertian non-biner yang dirangkum dari berbagai sumber.

Apa arti non-biner/non-binary sebenarnya?

Non-binary (dalam bahasa Indonesia disebut non-biner) merupakan seorang yang tidak menggolongkan gender mereka secara khusus sebagai laki-laki atau perempuan. Oleh sebab itu, orang-orang yang mengaku non-biner juga tidak mengikuti norma kedua gender secara spesifik.

Seperti dilansir dari BBC, berdasarkan terminologi Asosiasi Psikologi Amerika, non-biner adalah identitas gender yang tidak masuk kedalam golongan laki-laki maupun perempuan.

Identitas tersebut bisa bervariasi sesuai apa yang diyakininya. Bisa tak bergender, seperti laki-laki dan perempuan sekaligus atau netral dan fleksibel. Itulah sebabnya mereka lebih memilih untuk disapa dengan sebutan \'they/them\', bukan sapaan berdasarkan gender seperti \'she\' atau \'he\' dalam bahasa Inggris.

Non biner dapat berada di antara maupun di luar dua gender tersebut. Dalam konteks ini, identitas gender tergantung dari bagaimana orang tersebut memandang dirinya, bukan berdasarkan kondisi biologis yang ditentukan dari jenis kelamin.

Dengan kata lain, kelompok non-biner tidak mengakui jenis kelaminnya secara spesifik, terlepas dari apapun penampilannya.

BINT#3

Topik Menarik