Review Resident Evil – Serial Netflix yang Cuma Numpang Nama
Sejauh ini kita telah disuguhkan berbagai macam film live-action Resident Evil, mulai dari seri film karya Paul W. S Anderson, sampai versi reboot -nya yaitu Welcome to Raccoon City yang sama-sama dipandang gagal. Kini, terbitlah satu lagi versi terbaru dari Netflix yang mengusung judul cukup simpel, yaitu Resident Evil , serial live-action pertama yang hadir untuk franchise ini.
Harapan besar penggemar pun muncul sejak pertama kali diumumkan, sebab konsep ceritanya yang tampak begitu meyakinkan. Banyak yang berharap bahwa ini akan menjadi semacam penebusan dosa dari semua adaptasi Resident Evil yang belum mampu memenuhi harapan.
Lantas, apakah serial Resident Evil dari Netflix ini mampu mengamini doa tersebut? Kenapa kami menyebut Cuma Numpang Nama di judul artikel ini? Apakah ia wajib disaksikan oleh penggemar setia Resident Evil?
Plot

Serial Netflix Resident Evil terbagi menjadi 2 timeline, yaitu di tahun 2022 dan 2036. Di tahun 2022, cerita berfokus ke keluarga Albert Wesker (Lance Reddick). Dalam versi ini, ia merupakan peneliti penting di Umbrella Corporation.
Bermaksud untuk melanjutkan penelitian obat baru bernama Joy, ia bersama dengan kedua anaknya, Jade (Tamara Smart) dan Billie (Siena Agudong), memutuskan untuk pindah ke kota New Raccoon City.
Jade dan Billie yang merasa asing dan punya hubungan sedikit renggang dengan sang ayah, tak sengaja menemukan konspirasi besar yang menyelimuti organisasi tempat ayahnya bekerja, yang kini dipimpin Evelyn Marcus (Paola Nez).
Sedangkan di tahun 2036, fokus ceritanya pindah ke karakter Jade dewasa (Ella Balinska) yang harus bertahan hidup di tengah kehancuran dunia akibat ulah Umbrella Corporation dan obat buatannya.
Ia bertekat untuk mempelajari gerak-gerik para mayat hidup yang mereka sebut sebagai Zeroes, agar suatu saat bisa mengendalikannya dan memperbaiki dunia.
Sialnya, selain harus mengindari Zeroes yang jumlahnya melebih manusia normal, ia harus berhadapan dengan kelompok lain yang mementingkan diri sendiri, hingga Umbrella Corporation yang mengincar kepalanya.
Penuh Drama Keluarga, Minim Rasa Resident Evil

Sejujurnya, ketika mereka pertama kali memperkenalkan serial ini lengkap dengan trailernya, kami sempat berharap bahwa ini akan menjadi adaptasi live-action pertama yang mampu tampil baik dari para pendahulunya.
Bagaimana tidak, ini kali pertama mereka menjadikan Albert Wesker dan anak-anaknya sebagai sorotan utama. Apalagi serial ini juga akan menceritakan dua latar waktu yang berbeda pula.
Lantas apakah formula ini dapat bekerja dengan baik? Tidak juga. Ini justru membuat ceritanya menjadi dragging , terutama akibat gaya penceritaan di timeline tahun 2022 yang membuatnya tak terasa seperti Resident Evil.
Kami sempat berharap bahwa serial ini akan fokus menceritakan perlawanan anak-anak Wesker terhadap pekerjaan haram ayahnya di Umbrella, serta kerasnya kehidupan masa depan yang harus dilalui oleh Jade.
Sinopsis Mencintai Ipar Sendiri Eps 19: Pelaku Kebakaran Terungkap CCTV, Ayuna Selidiki Beni
Sialnya, Resident Evil justru menekankan unsur drama keluarga yang menurut kami sangat tidak penting dan bertele-tele. Jade dan Billie muda yang menjadi salah satu fokus di alur waktu tahun 2022, sukses membuat kami kesal, ditambah performa akting Tamara Smart yang menurut kami masih agak kaku.
Mereka tak lebih dari anak muda labil yang punya hubungan bermasalah dengan sang ayah, serta kesulitan bersosialisasi dengan lingkungan baru.
Salah satu bagian yang bikin kami menepuk jidat, adalah ketika Billie yang nekat mengajak Jade untuk menerobos kantor besar Umbrella demi dua hal: mendapatkan bukti bahwa perusahaan itu menggunakan binatang untuk uji coba, lalu melaporkannya kepada badan perlindungan binatang dunia, PETA.
Alhasil, usaha mereka berujung petaka. Salah satu anjing uji coba Wesker yang terinveksi T-Virus kabur dan menggigit Billie. Ini berujung pada timbulnya segudang masalah baru yang makin membebani Albert Wesker, yang sudah dipusingkan oleh kemauan si bos Umbrella, Evelyn. Bodoh sekali menurut kami.
Antagonis Dangkal, Karakterisasi Wesker yang Menarik

Bicara soal Evelyn, ia menjadi salah satu antagonis utama yang ada di serial ini. Namun sebagai antagonis, motivasinya untuk merilis obat Joy juga dangkal sekali: Meraup keuntungan sebesar-besarnya dengan kedok ingin mengubah dunia, meski sadar T-Virus yang terkandung di dalamnya sangat tak stabil.
Satu-satunya hal menarik dari timeline tahun 2022 adalah bagaimana cara mereka menggambarkan sosok Albert Wesker. Menarik karena sangat berbeda dari versi video game yang kita kenal selama ini (setidaknya di beberapa episode awal). Alih-alih bersikap bengis, versi ini justru lebih sabar dan peduli dengan kemanusiaan.
Selain itu, meski tak terlalu akrab dengan Jade dan Billie, namun hal utama yang ia pikirkan adalah keselamatan kedua anaknya. Sisi humanis Albert Wesker ini sepertinya tidak kita temukan di versi video game .
Menariknya, serial ini perlahan membuka fakta sesungguhnya terkait sikap Wesker yang berbeda ini, dalam beberapa episode terakhir. Sedikit plot twist yang cukup menarik.
Timeline Masa Depan dan Easter Egg Pemanis

Moto g 06 POWER & Moto g 67 POWER 5G: Duo Smartphone Tangguh untuk Liburan dan Anti Kehabisan Daya
Sedangkan di timeline masa depan, cerita dibungkus sedikit lebih menarik. Fokusnya hanya kepada Jade dewasa dan usaha hidup matinya dalam meneliti para Zeroes di lapangan, sekaligus memperlihatkan kondisi dunia yang di ambang kehancuran.
Bagian ini lebih terasa seperti The Walking Dead namun dengan unsur sci-fi sebagai pemanisnya.
Meski begitu, tetap saja ada beberapa bagian cerita di timeline yang membuat kami sedikit kesal, sebab tindakan karakter yang kami rasa cukup bodoh.
Adegan aksi menegangkan juga lebih banyak diperlihatkan di timeline ini. Banyak sekali adegan kejar-kejaran dan pertarungan berdarah melawan manusia lain dan para Zeroes yang memompa adrenalin.
Para zombie yang hadir dalam serial ini juga tampak lebih bengis, sebab ia tak hanya berjalan pelan seperti di video game , tapi bisa berlari kencang layaknya di serial Kingdom dan All of Us are Dead .
Beberapa easter egg dari video game juga mereka sematkan dalam serial ini.
Ambil contoh seperti berbagai petunjuk berupa secarik kertas berupa penggalan kata yang harus dipecahkan sang tokoh utama, kehadiran Chainsaw Man dari game Resident Evil 4 , hingga detail kecil seperti mesin ketik yang biasa dipakai untuk melakukan save data .
Kesimpulan

Meski berjudul Resident Evil , namun kami merasa serial ini hanya sekedar meminjam nama saja. Ia sama sekali tidak seperti Resident Evil yang kita kenal selama ini. Unsur drama keluarga yang kompleks dan mengesalkan sah jadi kekecewaan utama kami.
Saking jeleknya serial ini, pesona seri film Resident Evil yang dibintangi Milla Jovovich jadi tampak lebih indah. Sepertinya kita memperlakukan seri film itu terlalu kasar. Kami jadi bersyukur seri film itu ada, ketimbang harus menyaksikan serial Netflix ini lebih lama.
Terlepas dari karakterisasi yang cukup menarik dari Albert Wesker, penggambaran masa depan yang menarik, dan easter egg manis yang disuguhkan tipis-tipis, tetap tak mampu membendung buruknya alur cerita serial ini.
Maka wajar saja kalau serial ini mendapatkan user score yang hanya 25% di Rotten Tomatoes , meskipun penilaian kritikus di angka 51%, yang membuatnya masih tertinggi di antara adaptasi live-action Resident Evil lainnya.
Apakah kami dapat merekomendasikan serial ini? Sayangnya tidak. Melihat respon yang penuh hujatan penonton, kami ragu serial Resident Evil dari Netflix ini akan berlanjut ke season selanjutnya. Bahkan jika ia diteruskan ke season selanjutnya, kami tak yakin akan menyaksikannya.
Rating: 4/10
Dapatkan berita gaming dan informasi menarik lainnya seputar dunia game, esports, film, anime, dan lainnya hanya di UP Station.
Bagi kalian yang mau top-up game kesayangan kalian bisa langsung kunjungiUniPin! Proses cepat dan harga murah!
Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru dan berita gaming lainnya di akun sosial media kami:
Facebook :UP Station Indonesia
YouTube :Upstation Media
Twitter :@Upstationmedia
Instagram :@upstation.media
YukgabungdigrupDiscord kami!
Discord :UniPin Official Community










