Fakta Misteri Kematian Dini Nurdiani, Wanita yang Hilang Usai Pamit Bukber Ramadhan Lalu
Terungkap sudah misteri kematian Dini Nurdiani (26 tahun), perempuan cantik yang merupakan warga Cengkareng, Jakarta Barat, yang sempat hilang usai pamit buka bersama (bukber) pada bulan Ramadhan 1443 Hijriah lalu, atau tepatnya pada 26 April 2022.
Setelah lebih dari dua pekan, apa yang menyebabkan Dini terbunuh akhirnya berhasil diungkap oleh pihak kepolisian dari Polsek Cengkareng.
Dini, yang jasadnya ditemukan pada 29 April 2022 di kawasan Cibubur, Bekasi, dalam kondisi terluka, ternyata menjadi korban pembunuhan.
Polisi kini telah menangkap seorang perempuan muda yang membunuh Dini, yakni NU (24 tahun).
Berikut sejumlah fakta di balik misteri kematian Dini.
Hilang Usai Pamit Bukber
Pembunuhan Dini ini berawal dari laporan kehilangan yang disampaikan pihak keluarganya kepada polisi.
Dini yang merupakan warga Jalan Flamboyan RT 08/RW 12, Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, dilaporkan telah meninggalkan rumah pada 26 April 2022 pukul 18.00 WIB. Saat itu, Dini pamit untuk mengikuti acara buka bersama bersama teman-temannya.
Sehari-hari, almarhum Dini merupakan seorang karyawati.
"Izin bukber tanggal 26 April hari Selasa. Semenjak itu belum pulang," kata Kakak Dini, Ryan Ismatullah saat dihubungi di Jakarta.
Ryan menjelaskan, awalnya Dini pulang dari tempat kerja ke rumahnya di kawasan Cengkareng pada Selasa (26/4/2022) pukul 15.00 WIB.
Setelah pulang, Dini izin kepada keluarga untuk mengikuti acara buka bersama (bukber). Namun saat Ryan bertanya adiknya pergi bersama siapa dan dimana, Dini tidak menjawab.
"Cuma dianya enggak ngomong, bahkan teman-teman kerjanya enggak tahu, cuma taunya bukber doang," kata Ryan.
Sejak itu, Dini tidak kunjung pulang ke rumah. Ryan sudah berusaha menghubungi Dini namun usaha tersebut belum berhasil.
Bahkan, Ryan sudah coba menghubungi seluruh kerabat adiknya itu. Namun sampai sekarang hasilnya nihil.
"Kalau soal nanya ke teman temannya, temen deket, bahkan mantan pacarnya, saya tanyai tuh mantan dan temen temennya ikut nyari juga karena enggak tahu," kata dia, dilansir Antara.
Ditemukan dengan Luka Tusuk
Tiga hari sejak dilaporkan hilang, jasad Dini ditemukan di lahan kosong di kompleks perumahan CBD Cibubur, Bekasi. Terdapat sedikitnya lima luka tusuk pada jasadnya saat ditemukan.
Dilatari Cinta Segitiga
Belakangan terungkap, dari hasil penyelidikan pihak kepolisian, pembunuhan yang dilakukan NU terhadap Dini ini dilatari oleh cinta segitiga.
NU cemburu dan menuduh Dini sebagai menjadi biang keladi keretakan rumah tangganya.
Diketahui, almarhum Dini pacaran dengan lelaki yang merupakan suami dari NU, yakni ID (27 tahun).
"Motifnya karena cemburu. Tersangka (NU) adalah istri dari pacar korban," terang Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo kepada wartawan.
Tersangka Bongkar Isi Percakapan Suami dengan Korban
Sebelum membunuh, NU ternyata telah membongkar isi percakapan suaminya, ID, dengan Dini.
Dalam percakapan itu, NU membaca pertanyaan dari Dini kepada suaminya yang berbunyi \'Kapan kamu ceraikan istrimu?\'. ID lantas membalas pertanyaan itu dengan kalimat \'Iya, nanti habis Lebaran aku urus perceraian\'.
Kalimat tersebut lantas dibalas lagi oleh Dini dengan kalimat, \'Perlu aku temenin?\'.
"Dari situlah kenapa tersangka emosi," jelas Kompol Ardhie.
Sudah Direncanakan
Dalam melancarkan perbuatannya, NU sudah menyiapkan rencana.
Menghubungi Dini melalu WhatsApp, NU pun berpura-pura berperan sebagai suaminya, dan mengajak Dini untuk buka puasa bersama. Saat berjumpa, NU bepura-pura berperan sebagai kepokanan suaminya.
"\'Nanti ponakan saya yang jemput\'," demikian ajakan NU kepada dini melalui pesan WhatsApp.
Dari rumah, NU telah menyiapkan alat-alat tajam berupa pisau, kunci inggris, dan gunting untuk menghabisi nyawa Dini.
Setelah bertemu, Dini tak tahu kalau sosok yang ia temui adalah NU, bukan keponakan ID.
Mereka bertemu di halte di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). NU berpura-pura sebagai keponakan suaminya.
Dini Ditikam Berkali-kali
Sesampainya di TKP, tepatnya di sebuah lahan kosong di mana jasadnya ditemukan, Dini ditikam berkali-kali oleh NU.
Sebelum menikam, NU terlebih dulu memukul kepala Dini sebanyak lima kali hingga Dini terjatuh ke tanah.
Setelah membunuh Dini, NU sempat membuang barang bukti yang ia pakai di TKP, dan ia juga mengganti pakaiannya karena berlumuran darah.
Sejauh ini, NU diduga merencanakan dan melakukan pembunuhan tersebut seorang diri tanpa bantuan orang lain.
