Hepatitis Akut Menular Lewat Saluran Cerna & Napas, Pemerintah Masih Terus Investigasi

Hepatitis Akut Menular Lewat Saluran Cerna & Napas, Pemerintah Masih Terus Investigasi

Gaya Hidup | indozone.id | Jum'at, 6 Mei 2022 - 14:25
share

Penyakit hepatitis yang baru-baru ini menewaskan tiga orang anak asal DKI Jakarta masih menyisakan tanda tanya. Pasalnya kasus tersebut masih sangat misterius karena belum diketahui penyebabnya.

Meski begitu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah melakukan upaya untuk mendalami kasus hepatitis misterius ini.

Investigasi pun terus dilakukan melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi guna mengetahui lebih lanjut mengenai asal muasal hepatitis akut.

Walau belum diketahui pasti penyebab pastinya, dokter spesialis anak konsultan gastrohepatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Hanifah Oswari SpA(K) menyebut munculnya penyakit ini diduga karena Adenovirus 41, SARS-CoV-2, dan virus ABV.

Di mana virus-virus itu utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernapasan.

Sehingga untuk mencegah risiko penularan, dr. Hanifah menyarankan agar orang tua meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

"Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang.

Tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat," ucapanya dalam konferensi pers Update Perkembangan Kasus Hepatitis Akut di Indonesia pada Kamis siang, 5 Mei 2022.

Sementara itu terpisah, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengungkapkan bahwa Kemenkes RI bakal terus melakukan investigasi kontak untuk mengetahui faktor risiko terhadap tiga kasus hepatitis akut pada anak.

Berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolonga, ujarnya dalam siaran persnya dilaman Kemenkes, Jumat (6/5/2022).

Dikatakan Nadia, pada ketiga kasus ini, anak berusia 2 tahun sudah mendapatkan vaksinasi hepatitis, lalu usia 8 mendapatkan vaksinasi COVID-19 satu kali dan vaksin hepatitis lengkap.

Selanjutnya di usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan hepatitis lengkap.

Nadia berujar ketiga anak tersebut negatif COVID-19. Namun berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta.

Meski begitu, tim medis tidak menemukan sama sekali riwayat hepatitis dari anggota keluarga lain dari mereka. Bahkan tidak ditemukan anggota keluarga lain yang memiliki gejala sama.

"Keluhan utama yang disampaikan dari saluran cerna, mengalami keluhan mual, muntah, dan diare hebat," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik