Beli BBM Subsidi Bebas Pakai QR Code di Bencana Sumatera hingga 22 Desember
JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung memperpanjang relaksasi aturan untuk pembelian BBM subsidi tanpa QR Code di daerah bencana, Aceh dan Sumatra Utara.
Yuliot mengatakan relaksasi aturan bebas QR Code itu diterapkan hingga 22 Desember 2025. Tujuannya agar masyarakat di daerah bencana bisa lebih mudah untuk membeli BBM subsidi, yang sementara juga digunakan sebagai sumber energi listrik berbasis disel.
"Jadi untuk Aceh dan Sumatera Utara itu ada relaksasi. Saya sendiri komunikasi dengan Pak Gubernur, itu minta diperpanjang sampai 22 Desember," ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (12/12/2025).
Namun demikian, Yuliot mengatakan Pemerintah siap untuk memperpanjang kembali relaksasi aturan penggunaan QR Code untuk mempercepat pemulihan daerah terdampak bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
"Kalau memang ternyata dalam pemulihan itu masih dibutuhkan perpanjangan, kita akan lakukan perpanjangan untuk tidak menggunakan QR Code dalam penyediaan BBM di daerah bencana," lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan kebijakan ini hanya bersifat sementara dengan pertimbangan bencana hidrometereologi telah menyebabkan gangguan distribusi BBM dan listrik, terputusnya jaringan internet, serta lumpuhnya akses transportasi akibat longsor dan putusnya jembatan di sejumlah daerah.
Ketua Umum Partai Golkar itu meminta masyarakat agar pelaksanaan kebijakan ini berjalan efektif di lapangan dan hanya digunakan untuk kebutuhan yang sangat mendesak.
Kebijakan darurat ini diharapkan dapat mempermudah pasokan BBM untuk distribusi logistik, mobilisasi alat berat, serta pergerakan tim penanganan bencana yang selama ini terkendala gangguan jaringan dan sulitnya akses menuju lokasi terdampak.
"Saya mohon kepada saudara-saudara saya di sini, agar tolong jangan disalahgunakan. Artinya kita harus pakai betul-betul sesuai dengan kebutuhan," kata Bahlil.










