SpaceX Dikabarkan Bakal IPO, Apa Saja Bisnis Perusahaannya?

SpaceX Dikabarkan Bakal IPO, Apa Saja Bisnis Perusahaannya?

Ekonomi | idxchannel | Kamis, 11 Desember 2025 - 17:24
share

IDXChannel—Perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX, dikabarkan akan menggelar penawaran saham perdana (IPO) tahun depan dan mengincar dana sebesar USD30 miliar. 

Melansir laman resmi SpaceX (11/12/2025), sejak pendiriannya pada 2002 perusahaan ini telah menyelesaikan 588 misi peluncuran, 548 pendaratan, dan 512 peluncuran kembali. Salah satu keunggulan SpaceX adalah pendauran ulang roket. 

Dengan roket yang dapat digunakan kembali, biaya peluncuran dan ekspedisi luar angkasa dapat ditekan secara signifikan. Sebagai pengingat, umumnya roket luar angkasa didesain untuk terbakar saat reentry (masuk kembali ke orbit). 

Sedangkan roket SpaceX didesain agar kuat dan tidak terbakar saat proses reentry dan sukses untuk mendarat kembali di bumi, lalu digunakan untuk misi peluncuran berikutnya. SpaceX memungkinkan peluncuran roket seperti pesawat komersial yang dapat digunakan berkali-kali. 

SpaceX bermarkas di California, Amerika Serikat, dan menjadi salah satu startup paling bernilai di negara tersebut setelah OpenAI. Perusahaan ini dipimpin oleh Elon Musk, orang terkaya di dunia yang kini juga memimpin Tesla dan Twitter. 

Dalam sebuah cuitan di Twitter (X), Musk menyiratkan rencana IPO SpaceX tahun depan. Jika penawaran perdana dan target penghimpunan dananya tercapai, maka kapitalisasi pasar SpaceX dapat mencapai USD1,5 triliun lebih. 

Elon Musk Beri Sinyal SpaceX IPO, Apa Saja Bisnisnya? 

Bisnis SpaceX terbilang spesifik, layanannya tidak digunakan oleh masyarakat umum seperti perusahaan-perusahaan FMCG, pertambangan, dan sektor strategis lainnya. Sehingga skema bisnisnya adalah business to business atau business to government. 

SpaceX banyak bekerja sama dengan NASA. Melansir Spacenews (11/12/2025), sebagai contoh, pada 2021 lembaga milik pemerintah AS itu menunjuk SpaceX untuk mengembangkan pesawat luar angkasa berawak untuk pendaratan di bulan (crewed lunar lander). 

Nilai kontrak itu mencapai USD2,89 miliar. SpaceX mengembangkan beberapa jenis spacecraft untuk transportasi kargo dan awak, di mana kendaraan-kendaraan ini digunakan untuk peluncuran komersial dari klien swasta maupun peluncuran dari lembaga pemerintah AS. 

SpaceX pertama kali berhasil mengirimkan pesawat luar angkasa berikut awaknya pada 2019, sebagai pembuktian untuk NASA. Setahun kemudian, NASA mengirimkan dua astronotnya ke ISS (International Space Station) dengan pesawat Dragon. 

Penerbangan komersial yang disediakan SpaceX ditujukan untuk astronot profesional, peneliti, ataupun turis untuk wisata luar angkasa. Penumpang akan diterbangkan dengan pesawat Dragon, dengan rute orbit bumi, space station, bulan, dan mars.  

Perusahaan ini juga memiliki Rideshare, yakni layanan berbagi muatan untuk pengiriman kargo ke luar angkasa dengan roket SpaceX (Falcon 9). Fungsinya kurang lebih sama seperti ‘menebeng’ dengan mobil orang lain. 

Sehingga biaya misi luar angkasa jadi lebih murah dan terjangkau. Layanan ini biasanya digunakan oleh perusahaan dirgantara, universitas-univeritas yang memerlukan penelitian, atau lembaga pemerintah seperti NASA. 

Biaya Ridesharing ini diperkirakan mencapai USD300.000, atau setara Rp5 miliaran. Selain mengembangkan roket dan menyediakan misi peluncuran untuk klien swasta dan NASA, SpaceX juga mengembangkan satelit yang kini bernama Starlink. 

Starlink kini telah tersedia di Indonesia, diklaim dapat memberikan jaringan internet yang lebih kuat karena langsung terhubung dengan satelit, alih-alih terhubung lewat jaringan serat optik.

Selain itu SpaceX juga mengembangkan Starshield, jaringan satelit yang dikhususkan untuk klien dari lembaga-lembaga pemerintahan. Berbanding terbalik dari Starlink yang ditujukan untuk masyarakat umum.

Saat ini, valuasi SpaceX diperkirakan mencapai USD400 miliar, dengan pendapatan pada 2024 diperkirakan mencapai USD13,1 miliar. 

Itulah informasi singkat tentang bisnis SpaceX yang dikabarkan akan IPO. 


(Nadya Kurnia)

Topik Menarik