Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp16.648 per Dolar AS

Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp16.648 per Dolar AS

Ekonomi | okezone | Jum'at, 5 Desember 2025 - 15:49
share

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (5/12/2025), naik tipis 5 poin atau sekitar 0,03 persen ke level Rp16.648 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, salah satu sentimen penguatan datang dari eksternal yakni dukungan yang lebih luas datang dari ekspektasi bahwa Federal Reserve dapat memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan minggu depan. 

“Investor telah beralih ke pandangan bahwa The Fed mungkin akan mulai melonggarkan kebijakan seiring melemahnya momentum ekonomi,” tulis Ibrahim dalam risetnya.

Data pasar tenaga kerja AS memperkuat sentimen tersebut. Klaim pengangguran mingguan turun tajam menjadi 191.000 level terendah sejak September 2022 meskipun para ekonom mencatat volatilitas terkait liburan dapat memengaruhi angka tersebut. 

Pada saat yang sama, laporan penggajian swasta awal pekan ini menunjukkan perusahaan-perusahaan AS memangkas 32.000 pekerjaan pada bulan November, menandakan melemahnya kondisi perekrutan.

Fokus pasar hari ini Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) untuk bulan September, yang akan dirilis malam nanti pukul 22.00 WIB. Para pedagang akan memantau dengan saksama data inflasi PCE AS untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang prospek kebijakan Federal Reserve (Fed) menjelang pertemuannya minggu depan.

 

Kemudian, perundingan AS-Rusia yang diadakan awal pekan ini gagal menghasilkan terobosan langsung menuju gencatan senjata Ukraina. Kurangnya kemajuan meredam harapan bahwa sanksi energi terhadap minyak mentah Rusia dapat segera dilonggarkan, sehingga menjaga premi risiko di pasar. Para analis mengatakan gangguan pasokan dapat berlanjut, terutama setelah serangan Ukraina baru-baru ini terhadap infrastruktur energi Rusia.

Pasar juga terus bersiap menghadapi potensi serangan militer AS ke Venezuela setelah Presiden Donald Trump mengatakan akhir pekan lalu bahwa AS akan segera mengambil tindakan untuk menghentikan pengedar narkoba Venezuela di darat.

Dari sentimen domestik, Bank Indonesia mencatat posisi Cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2025 sebesar USD150,1 miliar. Angka tersebut meningkat dibandingkan posisi pada akhir Oktober 2025 sebesar USD149,9 miliar. Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

Selain itu, kenaikan cadangan devisa juga terjadi di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Posisi cadangan devisa pada akhir November 2025 setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Ke depan, BI meyakini ketahanan sektor eksternal tetap kuat didukung oleh prospek ekspor yang tetap terjaga serta arus masuk penanaman modal asing yang diprakirakan terus berlanjut sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang tetap menarik.

Selain itu,BI terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.640 - Rp16.680 per dolar AS.

Topik Menarik