Harga Emas Stabil di Tengah Kenaikan Imbal Hasil, Pasar Fokus pada Data PCE AS
IDXChannel - Harga emas dunia bergerak nyaris stagnan pada Kamis (4/12/2025), seiring kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) menahan dorongan dari pelemahan dolar.
Pasar kini menanti rilis data inflasi AS pada Jumat untuk melihat petunjuk arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) menjelang pertemuan Desember.
Emas spot (XAU/USD) naik 0,13 persen menjadi USD4.208,76 per troy ons.
“Imbal hasil yang lebih tinggi menahan ruang penguatan emas, sementara indeks dolar yang melemah memberi sedikit dukungan,” ujar analis Marex Edward Meir, dikutip Reuters.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun menguat, sementara indeks dolar AS menyentuh posisi terendah satu bulan, sehingga membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli di luar negeri.
Data Kamis menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran AS turun menjadi 191.000 pekan lalu, level terendah dalam lebih dari tiga tahun dan jauh di bawah perkiraan ekonom sebesar 220.000.
Sementara itu, laporan ADP pada Rabu mencatat gaji sektor swasta AS turun 32.000 pada November, penurunan terdalam dalam lebih dari dua setengah tahun.
Mayoritas dari lebih 100 ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan 9-10 Desember, seiring upaya bank sentral mendukung pasar tenaga kerja yang mulai mendingin.
Suku bunga yang lebih rendah umumnya menguntungkan aset tanpa imbal hasil seperti emas.
Pelaku pasar kini menantikan laporan Personal Consumption Expenditures (PCE) bulan September, indikator inflasi acuan The Fed, yang akan dirilis Jumat.
“Pasar tidak akan banyak bergerak hingga pekan depan dan untuk emas sendiri, kemungkinan kita berada dalam rentang perdagangan yang relatif sepi,” kata Meir, seraya menambahkan bahwa emas tidak akan kembali menguji level tertinggi mendekati USD4.400 tahun ini.
Sementara itu, perak turun 2,6 persen ke USD56,96 setelah menyentuh rekor USD58,98 pada Rabu. Sepanjang tahun ini, logam tersebut sudah naik sekitar 97,3 persen, didorong defisit pasokan struktural, kekhawatiran soal likuiditas pasar, dan masuknya perak ke dalam daftar mineral kritis AS.
Platina melemah 1,7 persen menjadi USD1.642,67, sedangkan paladium turun 1,4 persen menjadi USD1.440,57. (Aldo Fernando)










