Gandeng China, Emiten Cinta Laura OASA Bakal Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Gandeng China, Emiten Cinta Laura OASA Bakal Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Ekonomi | okezone | Senin, 18 Agustus 2025 - 11:00
share

JAKARTA - Emiten Cinta Laura Kiehl, PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) berencana membangun fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik (PLTSa/PSEL) di Cipeucang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). OASA melalui unit usaha PT Indoplas Energi Hijau (IEH) bekerjasama dengan mitra penyedia teknologi dari Tiongkok, yaitu China Tianying Inc. (CNTY).

Direktur Utama & CEO OASA Bobby Gafur Umar mengatakan, industri pengolahan sampah menjadi energi (WTE/waste-to-energy) sejak awal memang menjadi fokus bisnis perusahaan. 

“Kami optimis industri ini akan tumbuh pesat. Sektor EBT (energi baru dan terbarukan) Indonesia diproyeksikan terus menguat dalam 4–5 tahun ke depan, seiring rencana pemerintah yang memprioritaskan penambahan kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan," katanya usai RUPST dan RUPSLB seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (18/8/2025).

Dalam draf RUPTL 2025–2034, target penambahan kapasitas pembangkit listrik tercatat naik menjadi 69.5 GW dengan komposisi pembangkit EBT mencapai 42,6 GW dan storage sebesar 10,3 GW. Target tersebut menunjukkan tekad pemerintah untuk mewujudkan percepatan transformasi bauran energi dimana 76 kapasitas akan berasal dari EBT.

"Arus investasi clean energy secara global juga semakin seimbang dengan energi fosil, sehingga ini turut membawa iklim pendanaan yang lebih kondusif bagi proyek di Indonesia," katanya.

Cinta Laura yang menjabat sebagai komisairs OASA ini tengah mengincar peluang bisnis pengolahan sampah di wilayah lain di dalam negeri. Hal ini dilakukan, salah satunya untuk ikut membantu pemerintah daerah (Pemda) membenahi sistem persampahannya. 

“Sudah saatnya sistem pengolahan sampah di kota-kota metropolitan di Indonesia dibenahi dan mengadopsi cara-cara modern dengan teknologi ramah lingkungan,” ujarnya.

 

Pihaknya kini tengah menunggu terbitnya revisi Perpres yang akan memacu percepatan dan perluasan industri PLTSa/PSEL di Indonesia. Diketahui, pemerintah pusat saat ini tengah menyelesaikan revisi aturan terkait industri tersebut, yang dilakukan demi menyederhanakan proses perizinan, pengelolaan, dan pembayaran. Direncanakan, secara nasional penyediaan fasilitas PLTSa/PSEL akan diperluas hingga ke 33 kota diseluruh Indonesia.

Sementara itu, pendapatan OASA sepanjang tahun 2024 mencapai 66,78 miliar, atau meningkat sebesar Rp22,62 miliar (51,24) dari tahun sebelumnya. Saat ini, revenue perusahaan didapat dari kontribusi sejumlah lini bisnis OASA, antara lain jasa konstruksi, jasa konsultasi pengelolaan limbah, dan penjualan barang yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 71,08, 16,47, dan 12,45.

"Tahun-tahun ini kami fokus pada tahap investasi. Kami tengah menyiapkan sejumlah proyek yang akan segera berkontribusi signifikan bagi pendapatan Perseroan,” kata Bobby. 

OASA juga melaporkan perubahan susunan direksi perusahaan yakni posisi Direktur Keuangan perusahaan dari sebelumnya Cendy Hadiputranto digantikan oleh Soraya Inderasari. 

Topik Menarik