APBN Mei 2025 Berbalik Defisit, Sri Mulyani Beberkan Penyebabnya

APBN Mei 2025 Berbalik Defisit, Sri Mulyani Beberkan Penyebabnya

Ekonomi | inews | Selasa, 17 Juni 2025 - 18:52
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat APBN berbalik defisit Rp21 triliun hingga akhir Mei 2025. Defisit tersebut setara 0,09 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, kondisi defisit terjadi akibat belanja negara yang lebih besar dibanding pendapatannya.

“Dari overall balance, keseimbangan keseluruhan APBN KiTa, posisi Mei 2025 mengalami defisit Rp21 triliun,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Juni 2025 di kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Berdasarkan laporan Kemenkeu, realisasi belanja negara per Mei 2025 mencapai Rp1.016,3 triliun. Rinciannya, belanja pemerintah pusat tercatat Rp694,2 triliun, sedangkan transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp322 triliun. Angka tersebut setara 28,1 persen dari total pagu belanja yang ditetapkan pada tahun 2025.

Hal ini terjadi di tengah perbedaan kondisi dibanding April 2025, saat APBN masih surplus Rp4,3 triliun, atau sekitar 0,02 persen terhadap PDB. 

Ini merupakan surplus pertama pada tahun 2025, setelah terjadi defisit pada 3 bulan awal tahun. Hal tersebut terjadi karena tren APBN biasanya surplus di awal tahun, kemudian bergeser menjadi defisit saat belanja mulai dipercepat.

Namun pada tahun 2025, terjadi perlambatan penerimaan pajak di awal tahun, sehingga pola tersebut bergeser. Di tengah defisit secara keseluruhan, keseimbangan primer pada Mei 2025 masih tercatat surplus Rp192,1 triliun.

Sebagai perbandingan, pada Mei 2024, surplus primer mencapai Rp184,2 triliun. Sementara pada April 2025, surplus primer tercatat Rp173,9 triliun.

Pemerintah juga menetapkan proyeksi defisit APBN 2025 secara keseluruhan mencapai Rp616,2 triliun. Angka ini setara 2,53 persen dari total PDB Indonesia pada tahun berjalan.

Topik Menarik