Wall Street Menguat, Investor Terus Pantau Perang Iran-Israel
JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada awal perdagangan pekan ini. Namun demikian, pasar tetap menyoroti eskalasi konflik Iran dan Israel, sekaligus menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve akhir pekan ini.
Dow Jones Industrial Average naik 0,4, S&P 500 tumbuh 0,5 dan Nasdaq melesat 0,5. Tiga indeks utama Wall Street kompak dibuka menguat, Senin (16/6/2025).
Israel dan Iran saling melancarkan serangan rudal. Hingga hari ini, tensi geopolitik timur tengah masih meningkatkan ketidakpastian pasar.
Kabar terbaru, Teheran menyatakan kepada perwakilan Oman dan Qatar bahwa tidak akan terlibat dalam pembicaraan gencatan senjata yang dipimpin oleh AS.
Sedangkan Israel telah memperingatkan warga Iran yang tinggal di dekat fasilitas-fasilitas nuklir untuk mengungsi.
Dari sisi ekonomi, bank sentral AS atau Federal Reserve akan memulai pertemuan komite (FOMC) pada Selasa (17/6/2025), dan secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 4,5 demikian dilansir Investing Senin (16/6).
Namun, data inflasi yang lemah dalam beberapa bulan terakhir, ditambah dengan perlambatan pasar tenaga kerja dapat mendorong spekulasi bahwa the Fed dapat mengubah sikapnya dalam beberapa bulan mendatang.
The Fed juga menghadapi tekanan yang meningkat dari Presiden Donald Trump untuk menurunkan suku bunga.
Bank Sentral telah memangkas suku bunga sebanyak 1 persen pada tahun 2024, tetapi memperkirakan laju pemangkasan yang jauh lebih lambat pada tahun 2025 karena ketidakpastian inflasi dan ekonomi.
Para pemimpin dari negara-negara G7 juga akan bertemu di Kanada pada pekan ini. Perdana Menteri Kanada Mark Carney menekankan bahwa pertemuan ini akan mendorong perdamaian dan keamanan.