IHSG Rawan Koreksi ke 7.132 Imbas Sentimen Konflik Timur Tengah
IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Senin (16/6/2025). Hal itu menyusul tekanan eksternal dan domestik yang masih membayangi pasar.
IHSG ditutup melemah 0,53 persen ke level 7.166,06 pada Jumat (13/6/2025), dan diperkirakan menguji level Moving Average 200 (MA200) di kisaran 7.132.
“Sentimen negatif meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta kekhawatiran akan dampaknya terhadap perekonomian domestik, di saat masih ada potensi ancaman dari perang tarif,” tulis Phintraco Sekuritas dalam ulasannya, Minggu (15/6/2025).
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah membangkitkan kekahwatiran pasar, usai Israel melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Pasar sebelumnya cenderung mengabaikan risiko geopolitik. Namun, Phintraco Sekuritas menilai serangan ini menjadi peringatan bahwa ancamannya kini lebih nyata dan mendesak.
Selain itu, pelemahan juga disebabkan koreksi teknikal sejumlah saham yang telah melewati tanggal cum dividen, serta rilis data penjualan ritel domestik yang mengecewakan.
Pada April 2025, penjualan ritel turun 0,3 persen secara tahunan (yoy), berbalik dari kenaikan 5,5 persen pada Maret 2025. Ini menjadi penurunan tahunan pertama sejak April tahun lalu.
Dari sisi teknikal, IHSG juga dinilai menunjukkan sinyal koreksi lanjutan. Indikator Stochastic RSI mengalami death cross dan pelebaran negative slope pada MACD.
“Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan menguji level MA200 di sekitar 7.132 hingga level support di 7.100,” kata Phintraco Sekuritas.
Adapun level resistance IHSG berada di 7.200 dengan pivot di 7.150. Adapun area support kuat diperkirakan di level 7.100.
Phintraco menyarankan investor untuk mencermati saham-saham meliputi PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).
(Ahmad Islamy Jamil)