Perang Tarif Makin Panas! Eropa Siap Balas Rencana Trump
Uni Eropa (UE) bakal mengambil tindakan balasan atas rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang menggandakan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50, dari sebelumnya 25. Kabar ini kembali memanaskan sentimen perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.
Juru bicara Komisi Eropa menyesalkan keputusan Trump. Pasalnya, keputusan ini dinilai merusak upaya negosiasi yang sedang berjalan dan menambah ketidakpastian di ekonomi global.
"Langkah AS juga dapat meningkatkan biaya bagi konsumen dan pelaku usaha di kedua sisi Atlantik,” katanya dilansir Investing, Minggu (1/6/2025).
Baca Juga: 10 Miliarder Paling Boncos di 100 Hari Trump, Terparah Kehilangan Rp727 Triliun
Komisi Eropa menegaskan pihaknya telah menangguhkan tindakan balasan sebelumnya demi membuka ruang dialog. Namun apabila tidak tercapai solusi bersama, Uni Eropa akan memberlakukan langkah-langkah retaliasi yang telah dikonsultasikan secara menyeluruh."Komisi Eropa saat ini tengah menyelesaikan konsultasi internal terkait tindakan balasan. Jika tidak ada solusi yang bisa diterima kedua belah pihak, maka langkah tersebut akan berlaku otomatis pada 14 Juli- atau lebih cepat jika diperlukan," kata juru bicara itu.
Sebelumnya Trump mengumumkan kenaikan tarif terhadap produk impor baja tepat sehari sebelumnya saat mengunjungi Pittsburgh - Pennsylvania, dalam rangka mempromosikan akuisisi US Steel oleh Nippon Steel senilai USD14,9 miliar.
Dalam kesempatan itu, Ia menegaskan kebijakan tarif ini dimaksudkan untuk melindungi lapangan kerja di sektor baja dalam negeri. Langkah Trump ini juga memicu kecaman dari mitra dagang lainnya, termasuk Kanada dan Australia. Kamar Dagang Kanada menyebut kebijakan tersebut bertentangan dengan semangat kerja sama ekonomi regional.
“Ini merusak rantai pasok baja dan aluminium yang efisien dan saling menguntungkan,” ujar Presiden Kamar Dagang Kanada, Candace Laing.
Serikat Pekerja Baja Kanada pun menyebut kebijakan ini sebagai "serangan langsung terhadap industri dan pekerja Kanada". Baca Juga:Tarif Trump Belum Selesai, Giliran Bea Impor Baja Naik dari 25 Menjadi 50 Persen
Tercatat AS saat ini merupakan pengimpor baja terbesar dunia di luar Uni Eropa, dengan volume mencapai 26,2 juta ton pada 2024, menurut Departemen Perdagangan AS.









