Ditemukan Harta Karun Mineral Tersembunyi di Andes! 32 Juta Ons Emas, dan 13 Juta Ton Tembaga

Ditemukan Harta Karun Mineral Tersembunyi di Andes! 32 Juta Ons Emas, dan 13 Juta Ton Tembaga

Ekonomi | sindonews | Jum'at, 30 Mei 2025 - 13:59
share

Terletak di sepanjang perbatasan Chili dan Argentina, deposit tembaga Filo del Sol telah diselidiki selama bertahun-tahun karena berpotensi menjadi salah satu deposit tembaga terbesar di dunia. Semua itu masuk akal, mengingat bahwa deposit ini terletak di tepi Gurun Atacama-yang sudah lama dikenal karena cadangan tembaganya yang sangat besar berkat lokasinya di Pegunungan Andes dan posisinya di bagian timur Cincin Api.

Namun estimasi awal sumber daya mineral yang selesai pada awal bulan ini menunjukkan bahwa perusahaan yang bertanggung jawab atas penambangan di area ini -Lundin Mining yang berbasis di AS dan BHP- mungkin telah menemukan kandungan logam lima kali lebih banyak daripada yang mereka perkirakan.

Menurut pernyataan dari Lundin Mining, penilaian baru ini memperkirakan adanya 13 juta ton tembaga, 907.000 kilogram (32 juta ons) emas, dan 18,6 juta kilogram (659 juta ons) perak. Penilaian terbaru tersebut merupakan gabungan data yang diambil dari 400 lubang eksplorasi tambahan, berasal dari penemuan bahwa mineralisasi tembaga lebih dalam jauh melebihi estimasi yang lebih dekat ke permukaan.

Menurut AFP, Filo del Sol bisa jadi lebih kaya lagi, saat para ahli menggali lebih dalam dan menjelajahi batas utara dan selatan sumber daya tersebut. Baca Juga:Seorang Petani Temukan Harta Karun Emas Lebih dari 150 Ton Senilai Rp73,4 Triliun

“Filo del Sol telah menjadi salah satu penemuan greenfield yang paling signifikan dalam 30 tahun terakhir dan perjalanan yang luar biasa bagi semua yang terlibat,” kata CEO Lundin Mining, Jack Lundin dalam sebuah keterangan persnya. “Sumber Daya Mineral di awal telah menyoroti potensi salah satu proyek tembaga terbuka yang belum dikembangkan dengan kadar tertinggi di dunia dan salah satu sumber daya emas dan perak terbesar secara global," paparnya.

Tambang ini sangat menguntungkan, karena deposit logam yang ditemukan di sana akan menjadi vital bagi revolusi energi hijau dan industri lainnya (seperti dirgantara dan telekomunikasi) yang membutuhkan logam berharga seperti emas.

Tentu saja, menemukan keberadaan sumber daya ini adalah satu hal yang berbeda, dan mengekstraknya adalah urusan lain lagi. Terutama karena lokasi tambang terbuka ini, terletak pada ketinggian sekitar 5.000 meter (16.400 kaki) di atas permukaan laut.

Tambang tersebut dan ketinggiannya (belum lagi lingkungan yang sangat menantang) dapat memberikan dampak pada pekerja dan bahkan menyebabkan penyakit, menurut AFP. Seperti halnya penambangan di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau, logistik untuk memindahkan peralatan ke ketinggian tersebut juga akan sulit.

Menarik logam dari wilayah Andes -mineralisasi awal yang terjadi selama Kretaseus Akhir- juga akan menyebabkan kerusakan berkepanjangan pada ekosistem yang sudah rapuh. Operasi penambangan di kedua sisi perbatasan telah berusaha membersihkan tindakan mereka, dan tambang di daerah lain di Gurun Atacama Chili berusaha untuk beralih ke penambangan yang didukung oleh energi terbarukan, menurut Mining Technology. Pada bulan Desember 2024, generator listrik swasta terbesar Argentina, Central Puerto memulai studi kelayakan untuk menentukan cara terbaik membangun saluran transmisi yang mampu mengangkut energi terbarukan ke lokasi penambangan di barat laut. Lundin juga mengumumkan, pada tahun 2022 bahwa mereka akan membangun jaringan listrik bertegangan tinggi untuk membawa energi terbarukan ke daerah tersebut dan menjaga konsumsi diesel tetap minimal.

Tapi kekhawatiran soal lingkungan tetap ada dan sulit hilang. Dalam sebuah laporan dari Dialogue Earth, NGO Fundación Ambiente y Recursos Naturales (FARN) menuding Lundin Group melanggar Undang-Undang Glacier negara tersebut, yang melarang lubang tambang di dalam area periglacier. Tercatat bahwa sekitar 70 air minum negara tersebut berasal dari glasier.

Baca Juga: Mengejutkan, Ditemukan Harta Karun Emas dari Batuan Vulkanik di Hawaii

Di sisi lain bahwa pertambangan itu sendiri membutuhkan banyak air. Misalnya, salah satu situs pertambangan terbesar di negara itu -La Alumbrera- disebutkan menggunakan 25 miliar liter air setiap tahun, yang setara dengan 34 dari air yang dikonsumsi oleh hampir setengah juta penduduk di daerah itu dalam setahun, menurut FARN.

Bukan rahasia lagi bahwa umat manusia membutuhkan mineral yang tersembunyi di dalam Bumi jika ingin memiliki harapan untuk bertransisi dari bahan bakar fosil. Namun dalam pencarian mineral tersebut, dilema kerusakan lingkungan juga membayangi.

Topik Menarik