Bibit Dukung Pemenuhan Target 9 Juta Talenta Digital di 2025
Bibit menjalin kerja sama dengan Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam upaya meningkatkan literasi keuangan dan menyiapkan talenta digital di sektor keuangan berbasis platform investasi. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman pada UNS Tower, Surakarta, Selasa (26/5).
Kerja sama ini mencakup tiga aspek utama, yakni pengembangan kurikulum berbasis industri, program magang bagi mahasiswa, serta partisipasi praktisi Bibit dalam kegiatan Praktisi Mengajar.
"Kami ingin memastikan lulusan vokasi UNS memiliki kompetensi yang sesuai kebutuhan industri fintech saat ini," ujar William, PR & Corporate Communication Lead Bibit dalam pernyataannya.
Dekan Sekolah Vokasi UNS, Prof. Herman Saputro, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, kolaborasi dengan pelaku industri seperti Bibit penting untuk memastikan relevansi pendidikan vokasi dengan dunia kerja. "Ini pertama kalinya kami bekerja sama dengan perusahaan fintech. Kami berharap mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman langsung dari praktisi," kata dia.
Kerja sama ini merupakan pengembangan dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani kedua institusi pada 2022. Kali ini, fokusnya lebih spesifik pada pengembangan talenta digital di bidang keuangan melalui Sekolah Vokasi UNS.
Acara penandatanganan dihadiri oleh perwakilan industri perbankan, termasuk Bank Woori Bersaudara dan Bank Muamalat, serta dosen dan mahasiswa Sekolah Vokasi UNS. Turut hadir Diah Pramesti, Plt Ketua Program Studi D3 Keuangan dan Perbankan UNS, yang menekankan pentingnya implementasi konkret dari kerja sama ini.
"Kami berharap program magang dan workshop dari Bibit dapat membantu mahasiswa mempersiapkan karier di industri keuangan digital, baik sebagai profesional maupun pengusaha," ujar Diah.
Menurut data Kementerian Keuangan, Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital baru hingga 2035 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Inisiatif Bibit dan UNS ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan tersebut, khususnya di sektor jasa keuangan.
William menambahkan, program ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi industri. "Kami melihat potensi besar pada mahasiswa vokasi UNS. Mereka memiliki dasar keilmuan yang kuat dan siap dikembangkan untuk kebutuhan industri," jelasnya.
Kegiatan business gathering yang mengikuti penandatanganan menjadi ajang diskusi antara perwakilan industri dengan akademisi. Topik utama yang dibahas adalah kesenjangan antara dunia pendidikan dengan kebutuhan riil industri fintech.
"Kolaborasi seperti ini penting untuk menciptakan link and match antara pendidikan tinggi dengan dunia kerja. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan program yang bermanfaat bagi kedua belah pihak," pungkas Herman.
Dengan kerja sama ini, Bibit dan Sekolah Vokasi UNS berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya melek investasi, tetapi juga siap bersaing di era digital ekonomi yang terus berkembang pesat.










