PGJO Buka Suara Soal Kabar Bakal Diakuisisi Perusahaan China
IDXChannel - PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) angkat bicara terkait kabar perseroan akan diakuisisi oleh perusahaan asal China, PT Zhengyu Global Trading.
Direktur Utama PGJO, Adi Putera Widjaja menyebut, pemegang saham perseroan memang tengah menjalani proses negosiasi dengan Zhengyu soal akuisisi. Namun, dia tak mengakui apakah sudah ada kesepakatan atau belum antara pihak-pihak terkait.
"Sampai dengan jawaban ini disampaikan, perseroan belum memiliki informasi adanya penandatanganan Conditional Share Purchase Agreement (CSPA)," katanya lewat keterbukaan informasi dikutip Jumat (25/4/2025).
Pernyataan manajemen PGJO merespons permintaan BEI soal surat dari Zhengyu tertanggal 17 April 2025. Surat tersebut berisikan rencana akuisisi Zhengyu lewat pengambilalihan 61,96 persen saham PGJO milik PT Surya Capital Tbk (SFAN), Henri Widodo, Ing Ing Cindy Eva, Claudia Ingkiriwang, Ellen Yaunry Luassa, dan Adi Putera Widjaja.
Adi menambahkan, proses negosiasi tengah berlaku dengan pihak-pihak tersebut. Terkait struktur pemegang saham pasca akuisisi, dia mengaku perseroan belum memperoleh informasi, termasuk identitas penerima manfaat akhir (ultimate beneficial owner) di belakang Zhengyu.
"Perseroan maupun manajemen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan PT Zhengyu Global Trading," ujarnya.
Adi mengatakan, Zhengyu merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar bahan bakar padat, cair, dan gas serta produk terkait, termasuk perdagangan logam dan bijih logam. Akuisisi PGJO, kata dia, menjadi bagian dari strategi ekspansi bisnis perusahaan tersebut.
Meski begitu, manajemen PGJO menegaskan hingga saat ini belum ada perubahan rencana strategis pada perseroan, baik diversifikasi usaha maupun peralihan bisnis inti. Dengan kata lain, belum ada rencana konkret apabila proses akuisisi selesai dilakukan.
Di samping itu, jika akuisisi terealiasi, maka prosesnya akan mengacu pada ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJZK) Nomor 9/POJK.04/2018, termasuk kewajiban tender offer dari pengendali baru. Adi juga memastikan akan terus melaporkan perkembangan akuisisi tersebut.
"Kami akan terus menyampaikan setiap fakta material yang relevan melalui keterbukaan informasi kepada publik," ujar Adi.
(Rahmat Fiansyah)