Konsumsi Diprediksi Naik, Ini Cara Penuhi Kebutuhan BBM dan LPG saat Mudik Lebaran 2025

Konsumsi Diprediksi Naik, Ini Cara Penuhi Kebutuhan BBM dan LPG saat Mudik Lebaran 2025

Ekonomi | okezone | Selasa, 18 Maret 2025 - 15:53
share

JAKARTA - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) diprediksi naik saat mudik Lebaran 2025. Kepala BPH Migas Erika Retnowati menyebut konsumsi harian terbesar yakni Pertalite dengan porsi sekitar 11,7.

Sementara, konsumsi terbesar BBM jenis Pertamax dengan 11,2. Selain itu Erika juga menyinggung adanya konsumsi harian untuk biosolar 16,2 dengan adanya pembatasan angkutan umum untuk logistik.

"Dan kenaikan konsumsi harian avtur juga diprediksi terjadi sebesar 7,3 dibandingkan dengan konsumsi pada kondisi normal," ucapnya dalam konferensi pers yang digelar di Kantor BPH Migas, Jakarta pada Senin (17/3/2025).

Lebih lanjut disampaikan, Ditjen Migas dan Pertamina juga menyiagakan 40 terminal LPG, 731 SPPBE, dan 6.517 agen LPG. Dan disiapkan agen dan pangkalan LPG yang siaga 24 jam, khususnya pada wilayah dengan demand yang tinggi.

Erika menyebut, prognosa ketahanan stok LPG nasional dalam kondisi aman dengan coverage day LPG berada pada kisaran rata-rata 11-13 hari. Kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 2025.

1. Pemenuhan BBM dan LPG

Menurut pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria, Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina 2025 yang bertugas 17 Maret hingga 13 April memudahkan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, di tengah kebutuhan energi yang sangat tinggi pada momen tersebut. Tidak hanya bahan bakar minyak (BBM) namun juga LPG. 

”Sangat memudahkan. Kalau tidak ada Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina, akan repot karena tingginya kebutuhan BBM dan LPG. Di banyak titik mudik kan padat semua. Kalau tidak ada Satgas, bagaimana pemenuhan kebutuhan masyarakat?” kata Sofyano.

 

2. Jumlah Pemudik dan Stok Energi di Jalur Mudik

Kebutuhan energi memang diperkirakan sangat tinggi. Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), misalnya, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 146,48 juta orang. Dari jumlah tersebut, diperkirakan sekitar 68,1 juta orang menggunakan kendaraan pribadi. 

Lebih dari itu, lanjut Sofyano, Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina tidak hanya menjamin ketersediaan energi di jalur mudik saja. Karena Satgas bersifat nasional, kata dia, maka juga menjamin ketersediaan BBM dan LPG seluruh masyarakat dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran 2025. Termasuk di wilayah-wilayah terpencil.

“Hal itu tidak mungkin diserahkan kepada SPBU asing yang hanya sekitar 400. Itu pun hanya ada di kota-kota. Sedangkan jumlah SPBU Pertamina sekitar 8.000–an di seluruh wilayah Indonesia, bahkan hingga pelosok,” jelas Sofyano.

Sofyano juga mengapresiasi langkah Pertamina yang selalu berinovasi dalam setiap pembentukan Satgas Ramadan dan Idulfitri. Dari tahun ke tahun, jelasnya, Satgas selalu menunjukkan perbaikan layanan. Masyarakat juga semakin mudah memperoleh BBM, termasuk dalam kondisi darurat di tengah kemacetan.

“Karena Pertamina sudah membentuknya sejak beberapa tahun lalu, sehingga semakin mengetahui persis kebutuhan masyarakat. Misalnya saja, seperti BBM kemasan yang semakin mudah dibawa armada motoris,” kata dia.

Begitu juga dengan layanan-layanan lain dari Satgas Ramadan dan IdulfitriPertamina. Menurut Sofyano, Pertamina memang sudah merancang untuk menjamin distribusi energi dan kemudahan kepada masyarakat. Sebut saja ratusan truk tangki yang selalu siaga. 

“Kalau tidak ada truk tangki yang stand by tentu saja masyarakat harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan BBM akibat truk tangkinya terjebak kemacetan di perjalanan,” ujar Sofyano.

Topik Menarik