McDonald's Beli 225 Gerai Waralaba Lokal di Israel Imbas Aksi Boikot

McDonald's Beli 225 Gerai Waralaba Lokal di Israel Imbas Aksi Boikot

Ekonomi | inews | Minggu, 7 April 2024 - 16:37
share

CHICAGO, iNews.id - McDonald's menandatangani kesepakatan untuk membeli 225 restoran yang merupakan bagian dari waralaba Israel. Akuisisi ini dilakukan rantai makanan cepat saji Amerika Serikat (AS) setelah berbulan-bulan mengalami penurunan penjualan secara drastis akibat aksi boikot pro-Palestina di tengah perang Israel-Hamas.

Mengutip CNBC International , gerai restoran McDonald's di Israel dimiliki oleh pemegang lisensi lokal, Alonyal Ltd, yang dimiliki oleh pengusaha Israel, Omri Padan selama lebih dari 30 tahun.

Perjanjian untuk menjual Alonyal ke McDonalds Corporation telah ditandatangani. Setelah transaksi selesai, McDonalds Corporation akan memiliki restoran dan operasi Alonyal Limited, dan karyawan akan dipertahankan dengan persyaratan yang setara, tulis pernyataan McDonald's dikutip, Minggu (7/4/2024).

Adapun, McDonald's melaporkan penurunan pendapatan pertamanya dalam hampir empat tahun pada Februari 2024 akibat melemahnya pertumbuhan penjualan di divisinya yang mencakup wilayah Timur Tengah.

Konsumen di seluruh dunia, terutama di negara-negara Arab dan mayoritas Muslim, telah memboikot McDonald's karena dianggap mendukung Israel, hal yang dibantah oleh manajemen restoran tersebut, menyusul langkah cabang waralaba Israel yang menyediakan makanan McDonald's secara gratis kepada tentara Israel setelahnya.

Pada Januari lalu, CEO McDonald's Chris Kempczinski menggambarkan dampak bisnis yang berarti di Timur Tengah dan beberapa negara di luar kawasan, seperti Malaysia dan Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim, sebagai akibat dari perang dan apa yang disebutnya sebagai misinformasi tentang dukungan terhadap Israel.

Kami kecewa dengan disinformasi dan laporan yang tidak akurat mengenai posisi kami dalam menanggapi konflik di Timur Tengah, tulis McDonalds Corp dalam sebuah pernyataan pada November 2023.

McDonalds Corporation tidak mendanai atau mendukung pemerintah mana pun yang terlibat dalam konflik ini, dan tindakan apa pun dari mitra bisnis Penerima Lisensi Pembangunan lokal kami dilakukan secara independen tanpa isi atau persetujuan McDonalds, kata manajemen McDonald's.

Waralaba McDonald's di beberapa negara Muslim termasuk Arab Saudi, Turki, Oman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Yordania menerbitkan pernyataan yang mencoba untuk melepaskan diri dari waralaba Israel, sembari menjanjikan dana dan bantuan ke Gaza.

Namun, hal itu tidak banyak membantu, di mana penjualan waralaba McDonalds di sejumlah negara Arab anjlok antara 50-90 persen dari bulan ke bulan setelah aksi boikot.

Di Lebanon, pengunjuk rasa menyerang dan merusak restoran McDonalds setempat, dan kerumunan pengunjuk rasa pro-Palestina di London mengepung beberapa cabang restoran tersebut.

Harga saham perusahaan turun 10 persen pada tahun ini dan telah turun 5,5 persen dibandingkan tahun lalu.

Dengan mengakuisisi seluruh restoran di Israel, hal ini akan memberi McDonald's Corporation kendali lebih besar atas mereknya setelah kerugian terkait dengan tindakan pewaralabanya di Israel. Aksi korporasi ini disebut dapat mempengaruhi hubungan merek-waralaba di masa depan.

Satu pelajaran yang saya harapkan akan dipelajari oleh McDonalds dan merek global lainnya dari boikot dan kontroversi Israel-Palestina adalah bahwa mereka mungkin berupaya melakukan kontrol yang lebih besar terhadap tindakan pewaralaba lokal yang dapat ditafsirkan sebagai penangkal petir yang dipolitisasi dalam kontrak waralaba awal, ucap Profesor Politik Timur Tengah di NYU Abu Dhabi, Monica Marks.

Topik Menarik