Harga Minyak Mentah Melesat, Sentuh Level Tertinggi Tahun Ini

Harga Minyak Mentah Melesat, Sentuh Level Tertinggi Tahun Ini

Ekonomi | inews | Rabu, 3 April 2024 - 06:32
share

NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah dunia ditutup menguat pada perdagangan Selasa waktu setempat. Kenaikan ini terjadi di tengah serangan Ukraina terhadap fasilitas energi Rusia dan meningkatnya konflik di Timur Tengah yang mendorong minyak patokan Brent di atas 89 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak Oktober tahun lalu.

Brent berjangka untuk pengiriman bulan Juni ditutup naik 1,50 dolar AS atau 1,7 persen ke level 88,92 dolar AS per barel setelah menyentuh puncak 89,08 dolar AS. Sementara, West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei naik 1,44 dolar AS atau sekitar 1,7 persen menjadi 85,15 dolar AS per barel setelah menyentuh puncak 85,46 dolar AS yang juga merupakan level tertinggi sejak Oktober 2023.

Mengutip Reuters , sebuah pesawat tak berawak Ukraina menyerang salah satu kilang terbesar Rusia dalam sebuah serangan yang awalnya dikatakan Rusia dapat ditangkis.

Pabrik pemrosesan gas Astrakhan Rusia, yang dikendalikan oleh raksasa energi Gazprom juga menghentikan produksi produk minyak bumi setelah sebelumnya melakukan perbaikan pada 30 Maret.

Analisis Reuters terhadap gambar yang menunjukkan dampak serangan tersebut mengenai unit penyulingan minyak utama kilang tersebut, yang menyumbang sekitar setengah dari total kapasitas produksi tahunan pabrik sebesar 340.000 barel per hari (bph). Namunu, kerusakan tampaknya tidak serius.

Sementara, stok bensin dan solar di Rusia masih berada pada tingkat yang tinggi, menurut keterangan Moskow.

Rusia, salah satu dari tiga produsen minyak terbesar dunia dan salah satu eksportir produk minyak terbesar, telah menghadapi serangan Ukraina terhadap kilang minyak dan juga menyerang infrastruktur energi Ukraina.

Kemungkinan berlanjutnya pembatasan ekspor produk Rusia dapat semakin memperketat pasokan minyak AS tiba-tiba memaksa penghitungan ulang saldo (minyak) AS sepanjang sisa bulan ini dan mungkin setelahnya, kata Presiden Ritterbusch and Associates LLC, Jim Ritterbusch.

Di Timur Tengah, Iran bersumpah akan membalas dendam terhadap Israel atas serangan udara yang menewaskan dua jenderal penting dan lima penasihat militer di kompleks kedutaan Iran di Damaskus.

Israel telah berperang melawan kelompok Palestina Hamas yang didukung Iran di Gaza, namun keterlibatan langsung Iran dapat memicu konflik di seluruh kawasan dengan dampak yang masuk akal terhadap pasokan minyak.

Selain itu, persediaan minyak mentah AS turun 2,3 juta barel pada minggu lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.

Di lokasi lain, sebuah organisasi ekologi mengatakan satelit Eropa telah melihat tumpahan minyak di Laut Kaspia bagian utara dekat ladang minyak raksasa Kashagan di Kazakhstan.

Pasar juga menantikan pertemuan panel tingkat menteri OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen sekutunya pada hari Rabu. Panel tersebut kemungkinan tidak akan merekomendasikan perubahan apa pun dalam kebijakan produksi minyak.

Topik Menarik