4 Jenis Profil Risiko saat Terima Uang THR, Kira-kira Kamu yang Mana?

4 Jenis Profil Risiko saat Terima Uang THR, Kira-kira Kamu yang Mana?

Ekonomi | inews | Rabu, 27 Maret 2024 - 12:01
share

JAKARTA, iNews.id - Uang Tunjangan Hari Raya (THR) sudah dinanti-nantikan banyak orang jelang Lebaran. Selain untuk menyemarakkan dan memenuhi kebutuhan perayaan hari raya hingga bayar utang, uang THR pada dasarnya merupakan pendapatan tambahan yang dapat digunakan untuk tabungan masa depan melalui investasi.

Community Lead IPOT, Angga Septianus menegaskan bahwa daripada hanya menghabiskannya untuk kebutuhan konsumtif, memanfaatkan uang THR untuk investasi agar keuangan makin sehat bisa menjadi dan keputusan bijak, dengan salah satu strateginya yakni diversifikasi.

Penting untuk diingat bahwa setiap investasi memiliki risiko, dan diversifikasi adalah kunci untuk mengelola risiko tersebut. Diversifikasi investasi adalah prinsip menginvestasikan uang di berbagai aset atau instrumen keuangan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan peluang mendapatkan hasil yang stabil dalam jangka panjang, ucap Angga dalam keterangan resmi, Rabu (27/3/2024).

Namun, diversifikasi tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Setiap individu memiliki profil risiko yang berbeda-beda tergantung pada toleransi risiko dan tujuan investasi masing-masing.

Reksa dana adalah pilihan investasi yang cocok untuk diversifikasi karena memungkinkan investor memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi, tutur dia.

Selanjutnya untuk memilih dan memfilter reksa dana terbaik di tiap jenis reksa dana, investor bisa menggunakan fitur-fitur unggulan, semisal yang ditawarkan IPOT Fund besutan PT Indo Premier Sekuritas ada fund evaluator yang menampilkan daftar reksa dana unggulan yang telah diurutkan berdasarkan peringkatnya, sehingga memungkinkan investor untuk menggunakan referensi tersebut dalam pengambilan keputusan investasi.

Tips memaksimalkan uang THR sesuai profil risikonya:

1. Bagi investor yang memiliki profil risiko yang cenderung menghindari risiko (risk averse), terangnya, dapat mengalokasikan sebagian dari uang THR mereka ke dalam berbagai jenis reksa dana.


Semisal sebanyak 70 persen dapat dialokasikan ke dalam reksa dana pasar uang (RDPU), 20 persen ke dalam reksa dana pendapatan tetap (RDPT) dan 10 persen ke dalam reksa dana saham atau reksa dana indeks (RDS).

2. Untuk investor dengan profil konservatif, alokasi aset THR dapat dibagi dengan mayoritasnya sebanyak 60 persen dialokasikan ke dalam reksa dana pasar uang, 30 persen ke dalam reksa dana pendapatan tetap dan 10 persen ke dalam reksa dana saham atau reksa dana indeks.

3. Bagi investor dengan profil agresif, alokasi aset THR dapat dibagi dengan mengalokasikan 30 persen ke reksa dana pasar uang, 30 persen ke reksa dana pendapatan tetap.


Kemudian, 40 persen ke reksa dana saham atau reksa dana indeks. Hal ini disarankan oleh Angga karena investor agresif cenderung mencari risiko untuk investasi jangka panjang.

4. Investor dengan profil sangat agresif dapat membagi alokasi asetnya dengan mengalokasikan 30 persen ke reksa dana pendapatan tetap, 20,6 persen ke reksa dana pasar uang sebagai tambahan untuk dana darurat dan 49,4 persen ke reksa dana saham atau reksa dana indeks.

Berapa pun uang THR yang bisa diinvestasikan, profil risiko sangat penting diperhatikan agar tujuan investasi tercapai, uja dia.

Topik Menarik