Harga Minyak Mentah Turun Tipis Imbas Penguatan Dolar AS

Harga Minyak Mentah Turun Tipis Imbas Penguatan Dolar AS

Ekonomi | inews | Rabu, 20 Maret 2024 - 13:21
share

SINGAPURA, iNews.id - Harga minyak mentah turun tipis pada perdagangan, Rabu (20/3/2024). Penurunan ini imbas penguatan dolar AS yang membatasi pergerakan investor, sementara para pedagang telah mengambil keuntungan setelah harga acuan naik ke level tertinggi di sesi sebelumnya.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei turun 16 sen, atau 0,2 persen menjadi 87,22 dolar AS per barel. Sementara, West Texas Intermediate AS untuk pengiriman April yang berakhir pada penyelesaian hari ini turun 31 sen atau 0,4 persen menjadi 83,16 dolar AS per barel.

Mengutip Reuters , Analis Independen di Auckland, Tina Teng menjelaskan, kenaikan harga baru-baru ini didukung oleh membaiknya prospek permintaan dan tanda-tanda pengurangan pasokan.

Ambil keuntungan bisa menjadi alasan pergerakan turun hari ini, ucap Teng.

Membebani sentimen pembeli Asia, indeks dolar AS naik lebih tinggi untuk sesi kelima berturut-turut setelah data terbaru menunjukkan ketahanan ekonomi AS. Dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain, sehingga mengurangi permintaan.

Para pedagang menantikan pengumuman suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada hari Rabu untuk mencari tanda-tanda jalur suku bunganya untuk sisa tahun ini.

Baik Brent dan WTI menetap di level tertinggi sejak akhir Oktober di sesi sebelumnya karena para pelaku pasar menilai dampak terhadap pasokan minyak mentah dan minyak bumi dari serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang-kilang Rusia.

Risiko pasokan seputar produk olahan Rusia terus memberikan dukungan pada saat pasar bersiap untuk melakukan pengetatan menyusul perpanjangan pemotongan sukarela tambahan dari OPEC+ hingga kuartal kedua 2024, ucap Analis ING, Warren Patterson dalam sebuah catatan.

Penurunan kapasitas penyulingan Rusia akibat serangan tersebut telah menyebabkan peningkatan ekspor minyak mentah dari negara tersebut. Ekspor minyak dari pelabuhan barat Rusia akan meningkat hampir 260.000 barel per hari pada bulan Maret dibandingkan rencana bulanan awal menjadi 2,22 juta barel per hari, kata mereka.

Jika gangguan ini berkepanjangan, hal ini pada akhirnya dapat memaksa produsen Rusia mengurangi pasokan jika mereka tidak dapat mengekspor seluruh minyak mentah ini, ucap Patterson.

Sementara, American Petroleum Institute melaporkan stok minyak mentah dan bensin AS turun minggu lalu, sementara persediaan sulingan meningkat, menurut sumber.

Topik Menarik