RI Mau Bangun 16 Smelter di Tahun Ini, Nilai Investasi Tembus Rp183 Triliun

RI Mau Bangun 16 Smelter di Tahun Ini, Nilai Investasi Tembus Rp183 Triliun

Ekonomi | inews | Selasa, 19 Maret 2024 - 17:28
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian ESDM mengatakan bahwa akan membangun fasilitas pemurnian mineral terintegrasi sebanyak 16 smelter di tahun ini. Menurut Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Bambang Suswantono progres pembangunan smelter dan investasi berdasarkan masing-masing komoditas. 

"Pembangunan fasilitas pemurnian mineral terintegrasi pada tahun 2024 ditargetkan sebanyak 16 smelter," katanya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3/2024). 

Dikatakan Bambang, total investasi dari 16 smelter itu mencapai 11,66 miliar dolar AS atau setara Rp183 triliun (kurs Rp15.716). Bambang mengungkapkan, 16 smelter itu berasal dari beberapa komoditas tambang. 

"Pertama smelter nikel tahun ini ditargetkan sebanyak 7 unit dengan 5 unit selesai dibangun, 1 unit dengan progres pembangunan 90 persen dan 1 di bawah 30 persen dengan total nilai investasi sebesar 2.676,4 juta dolar AS," ucap dia. 

Selanjutnya untuk smelter bauksit ditargetkan sebanyak 7 unit, namun progres pembangunannya masih berada di angka 30 sampai 90 persen dan nilai investasinya sebesar 5.853,5 juta dolar AS. Kemudian untuk smelter besi di mana smelter besi ditargetkan sebanyak 1 unit dan saat ini progres pembangunannya mencapai 90 persen dengan nilai investasi mencapai 51,5 juta dolar AS.

Bambang menambahkan dari 16 smelter yang ditargetkan itu, masih ada 11 smelter yang belum selesai pembangunannya dan masih dalam progres pembangunan. 

"Tercatat ada 1 smelter tembaga, 1 smelter bijih besi, 1 smelter nikel, dan 7 smelter bauksit masih belum selesai pembangunannya semua," tuturnya.

Klik halaman selanjutnya untuk mengetahui daftar 11 smelter yang belum selesai pembangunannya>>>

Daftar 11 smelter yang akan terus diselesaikan oleh Kementerian ESDM pada tahun 2024:

  •   1.   Smelter Tembaga (PT Freeport Indonesia) di Jawa Timur. Progres sampai saat ini 90 dengan kapasitas input sebesar 2 juta ton per tahun dan produksi per tahun sebesar 460 ribu ton. 
  •   2.   Smelter Bijih Besi (PT Sebuku Iron Lateritic Ores di Kotabaru Kalimantan Selatan. Progres sampai saat ini 90,24 dengan kapasitas input 4,7 juta ton per tahun dan produksi per tahun sebesar 1,7 juta ton. 
  •   3.   Smelter Nikel (PT Antam Tbk - P3FH) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Progres sampai saat ini 99,99 dengan kapasitas input 1,2 juta ton per tahun dan produksi per tahun sebesar 64,6 ribu ton. 
  •   4.   Smelter Nikel (PT Ang And Fang Brother) di Morowali Sulawesi Tengah. Progres sampai saat ini 22,40 dengan kapasitas input 1,8 juta ton per tahun dan produksi per tahun sebesar 130,5 ribu ton. 
  •   5.   Smelter Bauksit (PT Dinamika Sejahtera Mandiri) di Sangau Kalimantan Barat. Progres sampai saat ini 58,55 dengan kapasitas input 5,2 juta ton per tahun dan produksi per tahun sebesar 2 juta ton. 
  •   6.   Smelter Bauksit (PT Laman Mining) di Ketapang Kalimantan Barat. Progres sampai saat ini 32,38 dengan kapasitas input 2,8 juta ton per tahun dan produksi per tahun sebesar 1 juta ton. 
  •   7.   Smelter Bauksit (PT Kalbar Bumi Perkasa) di Sangau Kalimantan Barat. Progres sampai saat ini 37,25 dengan kapasitas input 4,2 juta ton per tahun dan produksi per tahun sebesar 1,5 juta ton. 
  •   8.   Smelter Bauksit (PT Parenggean Makmur Sejahtera) di Kotawaringin Kalimantan Tengah. Progres sampai saat ini 58,13 dengan kapasitas input 3 juta ton per tahun dan produksi per tahun sebesar 986,2 ribu ton. 
  •   9.   Smelter Bauksit (PT Persada Pratama Cemerlang) di Sangau Kalimantan Barat. Progres sampai saat ini 52,62 dengan kapasitas input 2,5 juta ton per tahun dan produksi per tahun sebesar 1 juta ton.
  • 10.   Smelter Bauksit (PT Quality Sukses Sejahtera) di Pontianak Kalimantan Barat. Progres sampai saat ini 65,65 dengan kapasitas input 3,5 juta ton per tahun dan produksi per tahun sebesar 1,5 juta ton. 
  •   11.   Smelter Bauksit (PT Sumber Bumi Marau) di Sangau Kalimantan Barat. Progres sampai saat ini 50,05 dengan kapasitas input 2,6 juta ton per tahun dan produksi per tahun sebesar 1 juta ton
Topik Menarik