Naskah Khutbah Jumat Terakhir Bulan Rajab, Perintah Menjalankan Salat 5 Waktu

Naskah Khutbah Jumat Terakhir Bulan Rajab, Perintah Menjalankan Salat 5 Waktu

Ekonomi | BuddyKu | Kamis, 16 Februari 2023 - 21:42
share

JAKARTA, iNews.id - Naskah Khutbah Jumat bulan Rajab tentang sholat yang merupakan ibadah wajib bagi tiap Muslim. Kewajiban menjalankan salat 5 waktu sehari semalam diterima oleh Nabi Muhammad SAW untuk umatnya ketika menjalani peristiwa Isra Mi\'raj yang terjadi pada tanggal 27 Bulan Rajab.

Salat tidak hanya rutinitas ibadah yang dikerjakan lima waktu dalam sehari. Sebab, shalat menjadi bukti keimanan dan ketaatan seorang Muslim dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Naskah Khutbah Jumat Bulan Rajab tentang Salat dan Keutamaannya

. . : } :

Jamaah Jumat rahimakumullah

Di awal khotbah, di majelis yang mulia ini marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT yaitu dengan menjalankan perintah Allah SWT dengan ikhlas, khusyu, lagi penuh tawakal juga menjauhi larangan Allah SWT. Sholawat dan salam mudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Jamaah Jumat rahimakumullah Salat merupakan kewajiban yang sudah tetapkan Allah SWT.

Keutamaan sholat lima waktu selain mendapat pahala karena merupakan amalan utama, penghapus dosa, serta dijauhkan dari sifat munafik.

Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

Artinya: Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. al-Nisa [04]: 103).

Adapun dalil hadits mengenai kewajiban shalat di antaranya adalah hadits yang terdapat dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim:

Artinya: Allah SWT pada malam Isra mewajibkan atas umatku lima puluh shalat, kemudian aku terus-menerus kembali kepada Allah dan memohon keringan sehingga Allah menjadikannya menjadi lima shalat sehari semalam. Shalat fardhu yang wajib dikerjakan oleh segenap umat Islam adalah shalat lima waktu. Yaitu, shalat zhuhur, ashar, maghrib, isya dan subuh.

Jamaah Jumat rahimakumullah

Sholat memang begitu penting dan asasi dalam interaksi hubungan vertikal dengan Allah Taala dan juga horizontal dengan sesama. Dikatakan ada hubungan dengan sesama adalah ketika seseorang melakukan ibadah sholat berjamaah maka secara otomatis juga dia akan berinteraksi dengan tetangga dan saudara di sekitar Masjid.

Sholatlah yang mampu mempertemukan satu dengan yang lain dan sholatlah yang mampu menjadi ajang silaturahmi antar satu muslim dengan muslim yang lain. Di antara urgensi yang lain tentang keutamaan sholat tentu sedikit banyak sudah kita ketahui dari kitab, kajian dan berbagai macam bacaan serta ceramah. Di antaranya sholat sebagai tiang agama, sholat sebagai kepalanya Ibadah dan amalan yang akan pertama kali menjadi hitungan Allah Taala di hari perhitungan adalah sholat.

Sebanyak apapun ibadah yang kita kerjakan namun luput dari membawa catatan sholat maka Ibadah tersebut akan menjadi sia-sia belaka. Jamaah Jumat Rahimakumullah Sholat wajib lima waktu harus dilaksanakan dalam kondisi apapun baik saat sehat, sakit maupun dalam perjalanan atau peperangan sekalipun.

Allah SWT berfirman:

Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS. Al Bayyinah: 5).

Dalam surat lain, Allah SWT berfirman:

Artinya: Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu. (QS. Al Baqarah: 238)

Ibnu Katsir menerangkan perihal ayat tersebut yakni peliharalah semua salat(mu) dan (peliharalah) salat wusta.

Berdirilah untuk Allah (dalam salatmu) dengan khusyuk. Jika kalian dalam keadaan takut (bahaya), maka salatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kalian telah aman, maka sebutlah Allah (salatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kalian apa yang belum kalian ketahui. Allah memerintahkan agar semua salat dipelihara dalam waktunya masing-masing, dan memelihara batasannya serta menunaikannya di dalam waktunya masing-masing.

Keutamaan salat ini disebutkan dalam sejumlah Hadits Nabi SAW

1. Pemisah dengan kekufuran

Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: Dari Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu az-Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Yang memisahkan antara seorang laki-laki dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat. (HR. Muslim) [No. 82 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

2. Amal Paling Utama

Sholat merupakan amal ibadah paling utama. Rasulullah SAW bersabda:
: : . : : . : : .

Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Saw., Amal apakah yang paling utama? Ia menjawab, Mengerjakan salat pada waktunya. Aku berkata lagi, Kemudian apa lagi? Beliau menjawab, Berjihad di jalan Allah. Aku bertanya lagi, Lalu apa lagi?

Beliau menjawab, Berbakti kepada kedua orang tua. Ibnu Mas\'ud mengatakan, Semua itu diceritakan oleh Rasulullah Saw. kepadaku. Seandainya aku meminta keterangan yang lebih lanjut, niscaya beliau akan menambahkannya.

3. Amalan Paling Disukai Allah

.

Rasulullah SAW telah bersabda: Sesungguhnya amal perbuatan yang paling disukai Allah ialah menyegerakan salat pada awal waktunya.

4. Amalan Wajib

Dari Ibnu Abbas radliallahu anhuma bahwa ketika Nabi Shallallahualaihiwasallam mengutus Muadz radliallahu anhu ke negeri Yaman, Beliau berkata,: Ajaklah mereka kepada syahadah (persaksian) tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah. Jika mereka telah mentaatinya, maka beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu sehari semalam. Dan jika mereka telah menaatinya, maka beritahukanlah bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka shadaqah (zakat) dari harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan diberikan kepada orang-orang faqir mereka. (HR. Bukhari) [No. 1395 Fathul Bari] Shahih.

5. Penggugur Dosa

Dan bila ia berdiri dan shalat lalu memuji Allah serta menyanjung-Nya dan juga memujinya dengan sesuatu yang memang Dialah yang berhak atasnya lalu mengkhusyukkan hatinya semata-semata hanya untuk Allah, maka niscaya ia akan berlepas diri dari dosa-dosanya sebagaimana hari ia dilahirkan oleh ibunya. (HR. Muslim) [No. 832 Versi Syarh Muslim] Shahih.

6. Penebus Dosa


Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Said bin Amru bin Said bin al-Ash telah menceritakan kepadaku bapakku dari bapaknya dia berkata, Kami berada di sisi Utsman, lalu dia meminta air wudhu seraya berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidaklah seorang muslim yang ketika waktu shalat telah tiba kemudian dia membaguskan wudhunya, khusyuknya serta shalatnya, melainkan hal itu menjadi penebus dosa-dosanya yang telah lalu, selama tidak melakukan dosa besar. Dan itu (berlaku) pada seluruh waktu. (HR. Muslim) [No. 228 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

7. Penghapus Perbuatan Buruk

Rasulullah SAW bersabda:

Barang siapa yang melakukan wudu seperti wuduku ini, kemudian ia bangkit dan mengerjakan salat Lohor, maka diampunilah baginya semua dosa yang dilakukannya antara salat Lohor dan salat Subuhnya. Kemudian (bila) ia melakukan salat Asar, maka diampunilah baginya dosa yang ia lakukan antara salat Asar dan salat Lohornya. Kemudian (bila) ia salat Magrib, maka diampunilah baginya semua dosa yang ia lakukan antara salat Magrib dan salat Asarnya. Kemudian (bila) ia salat Isya, maka diampunilah baginya dosa yang ia lakukan antara salat Isya dan salat Magribnya. Kemudian barangkali ia tidur lelap di malam harinya; dan jika ia bangun, lalu wudu dan melakukan salat Subuh, maka diampunilah baginya semua dosa yang ia kerjakan antara salat Subuh dan salat Isyanya. Semuanya itu adalah perbuatan-perbuatan baik yang dapat menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan buruk.

8. Cahaya di Hari Kiamat

Dari Abdullah bin Amru, dari Nabi SAW bahwasanya suatu hari beliau pernah menyebutkan mengenai shalat seraya bersabda: Barangsiapa yang menjaganya, ia akan mempunyai cahaya, bukti dan keselamatan kelak di hari kiamat. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka ia tidak mempunyai cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat dan ia akan tinggal bersama Qorun, Firaun, Haman dan Ubay bin Khalaf. (HR. Ahmad) [No. 6288].

9. Wajib Dikerjakan dalam Kondisi Apapun

Dari Imrah bin Hushain radliallahu anhu berkata: Suatu kali aku menderita sakit wasir lalu aku tanyakan kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang cara shalat. Maka Beliau shallallahu alaihi wasallam menjawab: Shalatlah dengan berdiri, jika kamu tidak sanggup lakukanlah dengan duduk dan bila tidak sanggup juga lakukanlah dengan berbaring pada salah satu sisi badan. (HR. Bukhari) [No. 1117 Fathul Bari] Shahih.

Demikian naskah Khutbah Jumat Bulan Rajab tentang shalat dan keutamaannya yang diwajibkan bagi setiap Muslim. Wallahu A\'lam.

Topik Menarik