Daftar Anggota ASEAN yang Masih Berstatus Negara Berkembang
JAKARTA Association of Southeast Asian Nations ( ASEAN ) merupakan perhimpunan dari bangsa Asia Tenggara yang didirikan pada 8 Agustus 1967.
Awalnya, ASEAN terbentuk dari lima anggota yang menjadi pendirinya, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Berselang waktu, anggota ASEAN kian bertambah mencapai 11 anggota dengan Timor Leste yang menjadi negara baru yang tergabung pada 2022.
Satu-satunya anggota ASEAN yang memiliki status negara maju adalah Singapura.
Mengutip dari World Data, berikut 10 negara lainnya masih merupakan negara berkembang.
1. Brunei Darussalam
Berdasarkan data Human Development Index (HDI), negara ini menempati peringkat kedua di Asia Tenggara dengan nilai 0,829. Pendapatan rata-rata tahunannya pun sebesar USD30.320 atau sekira Rp454 juta.
Namun, Brunei masih dikategorikan sebagai negara berkembang karena kinerjanya ekonominya yang rendah.
2. Malaysia
Sri Mulyani Periksa Kekayaan Pejabat di Kemenkeu, Wapres: Peringatan Juga Bagi Pejabat yang Lain!
Menurut definisi PBB, nilai HDI yang dimiliki negara ini tinggi, yaitu 0,803. Namun, menurut International Monetary Fund (IMF) kinerja ekonominya masih rendah.
Penyebab utamanya menjadi negara berkembang adalah maraknya korupsi. Pendapatan rata-rata tahunannya yang dimiliki negara ini sebesar USD10.710 atau sekira Rp160 juta.
3. Thailand
Thailand memiliki nilai HDI sebesar 0,800 yang dikategorikan menjadi negara maju. Namun, kinerja ekonominya masih rendah sehingga tetap dikategorikan sebagai negara berkembang.
Pendapatan rata-rata tahunannya yang dimiliki negara ini sebesar USD7.090 atau sekira Rp106 juta.
4. Indonesia
Walaupun Indonesia sudah tergolong sebagai negara industri baru, Indonesia dikategorikan sebagai negara berkembang karena kinerjanya ekonominya yang rendah.
Dari pendapatan rata-rata, negara ini menempati urutan ke-127 dengan USD4.180 atau sekira Rp62 juta per tahun.
5. Vietnam
Negara ini memiliki nilai HDI sebesar 0,703 sehingga masih dikategorikan sebagai negara berkembang. Walaupun demikian, Vietnam menjadi negara yang berkembang pesat dengan ekonominya yang membaik dibanding sebelumnya.
Dari pendapatan rata-ratanya pun, negara ini menjadi negara penghasilan menengah ke bawah dengan USD3.590 atau sekira Rp53 juta per tahun.
6. Filipina
Walaupun negara ini memiliki pasar industrialisasinya meningkat, Filipina masih dikategorikan sebagai negara berkembang menurut IMF karena pendapatan per kapita rata-rata jauh lebih rendah daripada negara maju
Pendapatan rata-rata tahunannya yang dimiliki negara ini sebesar USD3.550 atau sekira Rp106 juta.
7. Laos
Laos dikategorikan sebagai negara berkembang karena situasi politik, keuangannya, infrastruktur yang tidak memadai, dan sebagian tenaga kerja yang tidak terampil.
Dari pendapatan rata-rata, negara ini memiliki USD2.500 atau sekira Rp53 juta per tahun.
8. Kamboja
Negara Kamboja menjadi negara berkembang dan termiskin di Asia. Pendapatan rata-rata negara ini adalah USD1.580 atau sekira Rp23 juta per tahun.
Masalah yang dialaminya antara lain, pembangunan ekonomi jangka panjang yang mereka takutkan, korupsi, sumber daya manusia yang terbatas, ketimpangan pendapatan yang tinggi, dan prospek pekerjaan yang buruk.
9. Myanmar
Negara ini masih dikategorikan sebagai negara berkembang dengan kategori terbelakang. Pendapatan rata-rata negara ini adalah USD1.170 atau sekira Rp17 juta per tahun.
Masalah yang dialaminya adalah mereka terjebak dalam kemiskinan sehingga kesehatan memburuk, kurangnya pendidikan, dan merusak produktivitas serta investasi.
Demikian anggota negara ASEAN yang masih dikategorikan sebagai negara berkembang.