Harga Kebutuhan Pokok di Bekasi Merangkak Naik

Harga Kebutuhan Pokok di Bekasi Merangkak Naik

Ekonomi | BuddyKu | Senin, 22 Agustus 2022 - 14:37
share

BEKASI, iNews.Serpong.id - Harga kebutuhan pokok di Bekasi merangkak naik. Kenaikan bukan hanya telur, tetapi juga beras. Ini dikeluhkan pedagang.

Sekarang bukan minyak goreng yang naik, tapi justru telur (naik harga) dan merembet ke beras juga, ujar Siti, pedagang Sembako di Pasar Ikopol Mangunjaya, Bekasi saat ditemui MNC Portal Indonesia, Senin (22/8/2022).

Menurut dia, sekarung beras ukuran 25 kg yang biasa dibelinya kini dibanderol seharga Rp 450.000. Padahal sebelumnya ia membeli sekarung beras ukuran 25 kg seharga Rp 420.000. Tak hanya itu, beras yang mengalami kenaikan harga, kualitasnya tak sebanding dengan beras sebelumnya.

Dulu saya beli Rp 420.000 (1 karung 25 kg) sudah kualitas bagus, kita jual Rp 7.500/liter. Sekarang yang harga 1 karungnya Rp 450.000 aja kualitasnya kurang bagus. Itu saya jual Rp 8.000/liter. Ini juga bukan yang merek bagus. Merek kurang terkenal. Harusnya kan harga naik tapi ada kualitas, ya. Tapi ini sebaliknya, harga naik tapi kualitasnya nggak bagus, ujar Siti.

Dia mengungkapkan, dampak dari kenaikan harga beras tersebut membuat ibu rumah tangga yang menjadi pelanggan di toko sembakonya mengurangi kuantias pembelian. Biasanya tiap hari membeli 1 liter beras, kini hanya membeli setengah liter. Itu pun tidak tiap hari.

Adanya pengadaan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah juga menjadi pemicu sembako yang ia jual tidak laku.Biasanya ibu-ibu tiap hari beli beras seliter-seliter, sekarang karena harganya naik ditambah kualitasnya jelek, mereka jadi males beli. Mereka juga sudah dapat bansos. Kalau bansos turun, barang-barang pasti mahal, ujar Siti.

Kendati harga beras mahal, Siti mengungkapkan, harga minyak goreng di lapaknya kini sudah mengalami penurunan dari sebelumnya. Minyak goreng curah dibanderol Rp 14.000/liter, minyak goreng kemasan ukuran 2 liter dibanderol Rp 32.000-35.000 tergantung mereknya. Alhamdulillah sekarang minyak goreng sudah turun. Nggak mahal lagi kaya waktu itu. Stok saya juga sudah banyak, kalau murah gampang jualinnya, tutur Siti. (*)

Topik Menarik