Ridwan Kamil Disebut Cawapres Paling Potensial Menang Pilpres 2024, Ini Kata Pengamat

Ridwan Kamil Disebut Cawapres Paling Potensial Menang Pilpres 2024, Ini Kata Pengamat

Ekonomi | BuddyKu | Rabu, 6 Juli 2022 - 16:55
share

BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dianggap sebagai sosok calon wakil presiden (cawapres) paling potensial menang di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hasil survei sebuah lembaga menyebutkan Ridwan Kamil menjadi tokoh yang memberikan kontribusi kemenangan paling besar jika diusung sebagai cawapres pada Pilpres 2024.

Survei bertajuk Peta Dukungan Calon Presiden 2024 tersebut dilakukan terhadap 1.200 orang responden berusia di atas 15 tahun yang berada dari 34 provinsi pada periode 9-17 Juni 2022. Dari hasil survei juga terungkap jika Ridwan Kamil menjadi pasangan Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo, maka dipastikan unggul dari pasangan lain.

Terkait hasil survei itu, pakar politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi mengatakan, kapasitas Ridwan Kamil sebagai gubernur Jabar merupakan modal kompetensi yang tak terbantahkan, bahkan untuk jabatan presiden sekalipun.

Dengan atau tanpa survei, kontribusi Ridwan Kamil bagi pasangannya mudah dibaca. Selain kapasitas, Ridwan Kamil memiliki popularitas yang bagus dan elektabilitas yang tinggi, kata Karim Suryadi, Rabu (6/7/2022).

Karim Suryadi menilai meski Ridwan Kamil bukan gubernur yang paling dijagokan dalam setiap survei terkait popularitas, namun tidak boleh dilupakan jika Ridwan Kamil adalah gubernur dengan resistensi rendah. Jadi Ridwan Kamil adalah sosok yang paling potensial dijual dibanding gubernur lain, ujarnya.

Menurut Karim Suryadi, keberhasilan Jabar mengatasi pandemi dan mendorong pemulihan ekonomi adalah prestasi tambahan Ridwan Kamil yang bisa ditransformasi menjadi modal politik.

Dalam pandangan saya, jangankan untuk wapres, bahkan untuk jabatan presiden pun Ridwan Kamil punya kapasitas. Sayangnya, Ridwan Kamil tidak memiliki partai politik. Lebih disayangkan lagi karena tiket untuk capres seperti sudah diborong oleh petinggi parpol, tutur Karim Suryadi.

Masalah utama pencalonan Ridwan Kamil, kata Karim Suryadi, adalah soal memenangkan tiket yang digenggam parpol. Jika parpol berambisi ikut kontestasi dan memaksakan pimpinannya maju, peluang munculnya tokoh di luar struktur partai kian kecil. Harapan kita pilpres sebagai ajang penyegaran politik nasional juga makin tipis, ucap Karim.

Karim juga menilai, Ridwan Kamil yang digadang-gadang sebagai cawapres unggulan bukan karena kapasitasnya yang tidak memadai sebagi capres, tapi lebih karena keterbatasan akses pada tiket capres.

Jabatan gubernur sendiri adalah laboratorim politik paling tepat untuk seorang tokoh mencalonkan sebagai presiden. Karena itu, sangat masuk akal dan bisa dipertanggungjawabkan jika calon presiden memiliki pengalaman menangani urusan warga selevel provinsi, sebab apa yang ditangani presiden juga menjadi urusan gubernur, ujarnya.

Mengomentari hasil survei yang memosisikan Ridwan Kamil sebagai wakil Prabowo Subianto dan unggul dari pasangan lain dengan elektabilitas 37,7 persen, Karim menilai pasangan Prabowo Subianto-Ridwan Kamil sebagai perpaduan tepat.

Dalam pandangan saya, adalah perjudian politik yang berbahaya jika mereka yang tidak memiliki pengalaman menangani urusan publik maju sebagai capres atau cawapres, tutur Karim Suryadi.

Sederhananya, jika calon berasal dari militer, dia harus memiliki pengalaman menduduki jabatan tertinggi, setidak-tidaknya berpengalaman menangani urusan pertahanan dalam lingkup nasional. Kalau datang dari sipil, dia memiliki pengalaman menangani urusan publik setidaknya selevel provinsi, ucapnya.

Diketahui, dalam simulasi, duet Prabowo Subianto-Ridwan Kamil mampu meraih elektabilitas sebesar 40,6 persen, sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Anies Baswedan masih stagnan di 37,9 persen.

Sementara, dalam simulasi pasangan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil, duet ini tercatat mampu meraih dukungan 42,7 persen dan mengungguli pasangan Prabowo-Anies yang hanya 37 persen.

Dalam survei yang sama ketika responden diberikan pertanyaan terbuka (top of mind) terkait calon presiden, ada 5 nama yang paling menonjol, yaitu Ganjar Pranowo 14,1 persen, Prabowo Subianto 11,7 persen, Anies Baswedan 9,5 persen, Joko Widodo 4,7 persen, serta Ridwan Kamil 4,0 persen.

Sedangkan 48,8 persen responden mengaku belum mempunyai pilihan. Adapun untuk top of mind cawapres, nama yang paling menonjol adalah Sandiaga Uno 7,7 persen, Ridwan Kamil 6,2 persen, dan Anies Baswedan 4,9 persen.

Topik Menarik