G7 Sepakat Tetapkan Batasan Harga Ekspor Minyak Rusia

G7 Sepakat Tetapkan Batasan Harga Ekspor Minyak Rusia

Ekonomi | BuddyKu | Rabu, 29 Juni 2022 - 06:35
share

SCHLOSS ELMAU, iNews.id - Negara G7 sepakat untuk menetapkan pembatasan harga ekspor minyak Rusia. Hal ini dilakukan untuk menguras semangat perang dan keuntungan yang diterima Moskow.

Mengutip Reuters , perang di Ukraina dan kejatuhan ekonominya yang dramatis, khususnya inflasi makanan dan energi yang melonjak menjadi topik pertemuan puncak kelompok negara G7 di sebuah resor kastil di Pegunungan Alpen Bavaria, Jerman.

Adapun batasan harga ekspor minyak Rusia ini akan meningkatkan tekanan Barat yang ada terhadap Rusia dari segi sanksi. Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebut sanksi akan tetap ada sampai Presiden Rusia Vladimir Putin menerima kegagalan di Ukraina.

Hanya ada satu jalan keluar bagi Putin untuk menerima bahwa rencananya di Ukraina tidak akan berhasil, ujar Scholz pada konferensi pers penutupan di akhir KTT G7 dikutip, Rabu (29/6/2022).

Gagasan di balik pembatasan tersebut adalah untuk mengikat layanan keuangan, asuransi, dan pengiriman kargo minyak ke batas harga. Pengirim atau importir hanya bisa mendapatkan ini jika mereka berkomitmen untuk menetapkan harga maksimum untuk minyak Rusia.

Kami mengundang semua negara yang berpikiran sama untuk mempertimbangkan bergabung dengan kami dalam tindakan kami, ujar para pemimpin G7.

G7 melihat penetapan batas harga sebagai cara untuk mencegah Moskow mengambil keuntungan dari invasinya ke Ukraina yang telah menaikkan harga energi secara tajam. Menurut Badan Energi Internasional, pendapatan ekspor minyak Rusia naik pada Mei 2022, bahkan ketika volume turun.

G7 juga menjajaki kemungkinan pembatasan harga gas, sebuah langkah yang didorong terutama oleh Italia. Sementara itu, Prancis telah menyerukan pembatasan harga pada semua penjualan energi.

Para ahli memperingatkan rencana itu bisa menjadi bumerang. Tamas Varga, pialang minyak PVM mengatakan, Putin dapat memutuskan untuk mengurangi ekspor energi sebagai pembalasan dan hal tersebut akan membuat harga naik. Beberapa negara seperti China juga dapat menemukan solusi.

Kremlin mengatakan pada hari Selasa bahwa raksasa gas Rusia Gazprom dapat meminta perubahan pada kontrak pengirimannya jika Barat menerapkan batasan harga.

Topik Menarik