Pasca-Lebaran, Jumlah Karyawan Berpindah Kerja Makin Meningkat

Pasca-Lebaran, Jumlah Karyawan Berpindah Kerja Makin Meningkat

Ekonomi | BuddyKu | Sabtu, 21 Mei 2022 - 04:55
share

IDXChannel - Lembaga survei dunia kerja, Mercer, menyebut bahwa sebagian besar perusahaan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, mengalami tren peningkatan perputaran arus keluar-masuk karyawan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tren perpindahan karyawan tersebut terutama terjadi di level karier menengah, dengan didasarkan atas beberapa alasan.

Salah satu alasan yang paling banyak digunakan adalah bahwa ketidakpuasan karyawan terhadap gaji yang diterima dari perusahaan lamanya. Alasan ini paling dominan, dengan persentase mencapai 55 persen dari total kasus perpindahan karyawan.

Sementara di peringkat dua, karyawan memutuskan berpindah tempat kerja lantaran disodori tawaran benefit yang lebih baik dibanding yang selama ini telah dia dapat dari tempat kerja sebelumnya.

"Untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia, terutama yang bergerak di bidang ritel dan memiliki banyak buruh pabrik, perputaran karyawan lebih banyak terjadi pada minggu-minggu setelah liburan Idul Fitri," ujar CEO Wagely, Tobias Fischer, dalam keterangan resminya, Jumat (20/5/2022).

Tren perpindahan karyawan yang terjadi pascalebaran tersebut, menurut Tobias, banyak terjadi karena sang karyawan yang bersangkutan masih menunggu untuk menerima Tunjangan Hari Raya (THR) yang menjadi haknya di perusahaan lama. Baru ketika THR telah diterima, mereka akan mengajukan pengunduran diri (resign).

Kondisi ini terkonfirmasi juga oleh sebuah studi yang dilakukan LinkedIn sebelum pandemi Covid-19, yang menemukan fakta bahwa satu dari karyawan di Indonesia berpotensi berganti pekerjaan setelah momen Hari Raya Idul Fitri. Tren atau fenomena tersebut, menurut Tobias, menjadi tantangan tersendiri yang perlu diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.

"Selama pandemi, kami telah melakukan yang terbaik untuk mendukung perusahaan dengan mencoba membantu mengatasi beberapa masalah terbesar mereka termasuk tingkat perputaran dan retensi karyawan. Solusi benefit karyawan kami memperkuat ikatan antara perusahaan dan karyawan mereka, sehingga hasilnya karyawan bisa bertahan lebih lama, lebih terlibat, dan lebih puas dengan pekerjaan mereka," tutur Tobias. (TSA)

Topik Menarik