Apa Saham Undervalue 2022 Wajib Dibeli? Begini Jawabannya

Apa Saham Undervalue 2022 Wajib Dibeli? Begini Jawabannya

Ekonomi | BuddyKu | Minggu, 15 Mei 2022 - 07:59
share

IDXChannel - Saham undervalue 2022 bisa diketahui dengan dua cara. Pertama, dengan menghitung nilai intrinsik saham, kemudian membandingkannya dengan harga saham saat ini. Kedua, dengan melihat karakteristik saham-saham yang undervalued pada saham-saham tersebut.

Bahkan jika saham undervalued dijual di bawah nilai intrinsiknya, ini tidak berarti mereka harus dibeli. Memang dalam beberapa kasus, saham yang undervalued juga bisa mengalami penurunan harga yang berkelanjutan sebelum berbalik arah lagi.

Apakah Saham Undervalued Wajib Dibeli?

Jika seorang investor tidak memiliki kesabaran untuk mempertahankan saham undervalued yang terus jatuh harga, mereka dapat mengalami kerugian dengan menjual saham mereka kurang dari saat dibeli, mengakibatkan kerugian.

Jadi, sebelum memutuskan untuk membeli saham undervalued, lakukan analisis saham secara menyeluruh, baik fundamental maupun teknikal.

Periksa keuangan dan pastikan bahwa saham undervalued yang dibeli adalah yang memiliki fundamental yang kokoh, baik-baik saja, dan masih memiliki potensi yang kuat untuk kembali ke tingkat harga normal dan saham undervalued.

Temukan saham undervalued dengan mudah di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan filtering di Stockbit. Fitur ini akan membantu Anda menyaring saham berdasarkan kriteria yang Anda tentukan sendiri untuk mendapatkan saham terbaik, dengan potensi keuntungan yang tinggi.

Penyebab Saham Undervalue

Adapun penyebab saham undervalue biasanya ada tiga. Apa saja itu? Simak penjelasannya:

1. Minat Pasar Terhadap Suatu Barang
Pada umumnya saham suatu perusahaan undervalued jika aset yang dijual perusahaan tidak terlalu menguntungkan. Misalnya, Perusahaan A yang bergerak di bidang kosmetik mengalami penurunan harga saham karena banyak orang memilih kosmetik lain.

Jadi, kosmetik Perusahaan A jarang laku di pasaran, kalaupun ada. Dengan begitu, investor akan berpikir dua kali sebelum membeli saham Perusahaan A. Akibatnya, harga saham Perusahaan A menjadi lebih murah untuk dijual di pasar saham.

2. Kondisi Ekonomi Global
Alasan selanjutnya saham undervalued adalah kondisi ekonomi global. Ketika suatu negara mengalami krisis mata uang, saham perusahaan di negara tersebut tidak terlihat oleh investor.

Dengan demikian, harga saham menjadi rendah karena peminatnya sedikit. Indonesia sendiri telah mengalami sejumlah krisis global yang mempengaruhi pergerakan IHSG atau indeks harga saham gabungan.

3. Internal Perusahaan
Alasan lain mengapa suatu saham undervalued adalah karena faktor internal atau perusahaan itu sendiri. Kondisi internal bisnis sama seperti saat bisnis mengalami kerugian.

Hal inilah yang menjadi penyebab lambatnya perusahaan dalam membagikan dividen kepada investor. Jika hal ini berlangsung lama, tidak menutup kemungkinan investor pemilik saham perusahaan tersebut dapat menjual sahamnya dengan harga murah. (SNP)

Topik Menarik