Kuartal I, Produksi Nikel PT Vale Indonesia Anjlok 17.015 Ton

Kuartal I, Produksi Nikel PT Vale Indonesia Anjlok 17.015 Ton

Ekonomi | bukamatanews | Rabu, 20 April 2022 - 08:45
share

BUKAMATA PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sepanjang kuartal I 2022 telah memproduksi 13.827 metrik ton nikel dalam matte. Realisasi ini menurun 9 persen secara tahunan dari produksi nikel matte pada kuartal pertama 2021 sebesar 15.198 ton.

Realisasi produksi pada kuartal pertama 2022 juga menurun 19 persen dari produksi pada kuartal keempat 2021 sebesar 17.015 ton.

Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia mengatakan, lebih rendahnya produksi pada triwulan pertama 2022 karena adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali (rebuild) tanur 4 yang merupakan proyek pemeliharaan penting.

Proyek ini memastikan keamanan dan kelangsungan operasi INCO di masa depan.

Kami tetap optimis dan sejalan untuk mencapai rencana produksi penuh tahun 2022 kami, kata Febriany dalam siaran persenya, dikutip Rabu (20/4/2022).

Moncernya harga komoditas nikel membuat kinerja keuangan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melesat. Pendapatan dan laba perusahaan yang secara grup juga memiliki tambang di Brasil ini kompak menguat.

Berdasarkan laporan keuangan, Kamis (24/2/2022), INCO membukukan pendapatan US$ 953,17 juta sepanjang periode tahun lalu. Angka ini naik 24,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 764,74 juta.

INCO sejatinya mencatat kenaikan beban pokok pendapatan. Namun, kenaikan ini tak sampai melampaui kenaikan pendapatan. Beban pokok INCO hanya naik 12,2 persen secara tahunan menjadi US$ 717,81 juta pada 2021, dari tahun sebelumnya US$ 640,36 juta.

Alhasil, laba bruto INCO tercatat sebesar US$ 235,36 juta, lebih tinggi dibandingkan dengan 2020 sebesar US$ 124,38 juta. INCO juga mampu menekan beban usaha menjadi US$ 4,2 juta dari sebelumnya US$ 7,38 juta.

Pendapatan lain-lain INCO menyusut jadi US$ 2,61 juta dari sebelumnya US$ 7,1 juta. Namun, penurunan ini masih bisa dikompensasi oleh penurunan beban lain-lain yang mencapai 46,89 persen secara tahunan menjadi US$ 10,75 juta.

Efisiensi tersebut membuat INCO mampu mencatat kenaikan laba usaha menjadi US$ 223,02 juta dari sebelumnya US$ 103,85 juta.

Dus, INCO mampu mencatat laba bersih US$ 165,79 juta pada 2021. Perolehan ini melesat 100 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 82,82 juta.

Sejalan dengan kenaikan laba bersih, laba per saham INCO juga naik menjadi US$ 0,0167 dari sebelumnya US$ 0,0083 per saham.

Topik Menarik