Mau Impor Migas hingga Gandum dari Rusia? Wajib Bayar Pakai Rubel

Mau Impor Migas hingga Gandum dari Rusia? Wajib Bayar Pakai Rubel

Ekonomi | okezone | Kamis, 31 Maret 2022 - 09:52
share

JAKARTA - Anggota parlemen utama Rusia memperingatkan Uni Eropa bahwa jika blok tersebut menginginkan gas alam Rusia maka mereka harus membayar dalam bentuk mata uang rubel.

Ia juga memperingatkan bahwa ekspor minyak, biji-bijian, logam, pupuk, batu bara, dan kayu dari Rusia juga dapat segera dilakukan dengan cara yang sama.

Setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi sebagai tanggapan atas invasi Ukraina, Presiden Vladimir Putin menuntut agar gas alam yang diekspor ke Eropa atau Amerika Serikat harus dibayar dalam mata uang negaranya. Sanksi-sanksi Barat melumpuhkan roda-roda perekonomian Rusia.

Eropa mengimpor sekitar 40 persen kebutuhan gasnya dari Rusia dan membayar sebagian besar perdagangan tersebut dalam mata uang euro. Benua hijau itu mengatakan perusahaan gas raksasa yang dikendalikan pemerintah Rusia, Gazprom, tidak berhak memperbaharui kontrak-kontrak yang sudah disepakati sebelumnya. Kelompok negara G7 pada minggu ini menolak tuntutan Moskow untuk membayar impor gas dalam rubel.

Politisi Eropa perlu menghentikan dialog, berhenti mencoba mencari pembenaran tentang mengapa mereka tidak dapat membayar dalam rubel, Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah parlemen, mengatakan dalam sebuah unggahan di Telegram, sebagaimana dikutip dari Reuters. "Jika Anda ingin gas, carilah rubel."

"Selain itu, akan tepat, di mana itu bermanfaat bagi negara kami, untuk memperluas daftar produk ekspor dengan harga rubel dengan memasukkan: pupuk, biji-bijian, minyak pangan, minyak, batu bara, logam, kayu, dll," katanya.

Belum jelas apakah langkah tersebut dapat menjadi kebijakan resmi pemerintah Rusia, meskipun Putin, ketika mengumumkan keputusan penggunaan rubel untuk pembelian gas alam, mengatakan kebijakan itu hanya awal dari proses.

Topik Menarik