Beli Minyak Goreng, Jari Wajib Celup Tinta

Beli Minyak Goreng, Jari Wajib Celup Tinta

Ekonomi | lombokpost | Jum'at, 4 Maret 2022 - 14:15
share

MATARAM -Sejumlah warga menyerbu minyak goreng (migor) bersubsidi yang disediakan Lotte Grosir Mataram, Rabu (2/3) lalu. Bak pemilu, untuk mendapatkan migor bersubsidi dalam botol ukuran dua liter itu pelanggan harus mencelupkan lebih dahulu jari kelingkingnya ke dalam tinta.

Pantauan Lombok Post, antrean pelanggan yang ingin membeli migor dengan harga subsidi tampak mengular di area stand Cooking Oil. Mereka rela mengantre sekitar 15 menit agar bisa membawa pulang migor kemasan dua liter yang dibanderol Rp 28 ribu.

Salah satu warga yang ikut mengantre, Suci Handayani warga Kediri, Lombok Barat sangat senang. Di pasar harganya mahal alias masih harga lama.

Cari tempat lain selalu kosong atau kehabisan, disini pun untung-untungan, ucapnya.

Sebagai penjual nasi bungkus rumahan, usahanya sangat tergantung dengan ketersediaan migor. Satu botol ukuran dua liter ini paling lama tiga harian. Kami berharap tidak perlu antre-antre begini kalau memang disediakan dan disubsidi pemerintah, harap ibu tiga anak tersebut.

Store GM Lotte Mart Mataram Azkahadi Putra menjelaskan, sengaja menerapkan cara ini agar semua pelanggan kebagian migor subsidi. Serta meminimalisir pembelian dalam jumlah banyak dan kembalinya lagi pelanggan membeli migor berulang kali.

Stempel tinta di jari tidak akan bertahan lama, tapi minimal pada saat pembelian ini tidak bisa membeli dua kali, terangnya.

Diakui, lonjakan pelanggan membeli migor subsidi sudah terjadi sejak Jumat pekan lalu. Ditambah long weekend dan awal bulan gajian.

Cara ini kita berlakukan beberapa jam sekali, pasokan juga tidak semua kita keluarkan agar kebagian pelanggan lain, kata Azka.

Melihat tren lonjakan pembelian, manajemen Lotte mengimbau masyarakat agar tidak panic buying. Lotte memastikan ketersediaan stok mencukupi, meski diakui supply migor belum normal.

Di Lotte tersedia 1.800 karton atau dus dengan total 21.600 liter ukuran dua liter per botol. Serta penambahan pasokan hingga 15.600 liter. Pasokan bertambah karena pelanggan yang datang tidak hanya dari Kota Mataram, ada juga Lombok Barat wilayah Senggigi hingga Sekotong, KLU, Lombok Tengah.

Rata-rata sehari bisa habis sekitar 3.600 liter, imbuhnya.

Bergeser ke ritel lokal lainnya, beragam cara dilakukan ritel dalam memberlakukan pembelian migor bersubsidi. Salah satunya, untuk mendapatkan dua liter migor kemasan plastik premium, pelanggan diharuskan berbelanja produk lain minimal Rp 5.000. Meski angkanya tidak terlalu besar, namun aturan seperti itu tidak diperbolehkan karena terkesan pemaksaan konsumen.

Tidak ada aturan seperti itu, tegas Kepala Dinas Perdagangan NTB H Fatturahman.

Pihaknya segera menurunkan satgas pangan untuk mengecek kebenaran info tersebut. Mengingat hal itu mendapat sorotan tajam berbagai kalangan.

Saya sudah koordinasikan dengan tim, kalau ada informasi valid satgas pangan kita terjunkan, katanya singkat. (ewi/r9)

Topik Menarik