MNC Energy Investments (IATA) Segera Gelar Rights Issue

MNC Energy Investments (IATA) Segera Gelar Rights Issue

Ekonomi | inewsid | Kamis, 10 Februari 2022 - 15:38
share

JAKARTA, iNews.id - PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk, yang kini resmi berganti nama menjadi PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) berencana menggelar rights issue dalam waktu dekat. Aksi korporasi ini merupakan bagian dari akuisisi 99,33 persen saham PT Bhakti Coal Resources (BCR) dari PT MNC Investama Tbk (BHIT).

Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan, transaksi untuk akuisisi BCR akan menghabiskan dana senilai 140 juta dolar AS atau setara Rp2 triliun. Akuisisi ini meliputi dua perusahaan yang memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan sudah berproduksi yakni PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC) dan PT Putra Muba Coal (PMC), dari total sembilan perusahaan.

"Segera setelah RUPS tadi, IATA akan melakukan rights issue untuk menyelesaikan seluruh rangkaian dari transaksi ini, ujar Hary dalam konferensi pers usai RUPSLB IATA, Kamis (10/2/2022).

Hary menambahkan, selain menjadikan tambang batu bara sebagai bisnis utama, IATA berencana akan melakukan ekspansi pada bisnis inti ini.

Produksi batu baranya akan ditingkatkan tahun ini 8 juta ton, tahun depan bisa meningkat lagi, dan bisnisnya akan dikembangkan end to end, termasuk trading, konstruksi, kontraktor, hauling, dan portnya sekalian, ucap Hary.

Hary menuturkan, nilai tersebut hanya memperhitungkan dua perusahaan BCR yang saat ini sudah berproduksi. BCR merupakan perusahaan induk dari sembilan perusahaan batubara dengan IUP di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

"Jadi transaksinya 140 juta dolar AS, yang dinilai itu hanya dua perusahaan BSPC dan PMC, jadi dua IUP yang berproduksi, kata dia.

Untuk diketahui, BSPC dan PMC sudah beroperasi dan aktif menghasilkan batu bara dengan kisaran GAR 2.800-3.600 kkal/kg. Dengan total area seluas 9.813 hektare, BSPC memiliki perkiraan total sumber daya 130,7 juta MT.

Sementara PMC memiliki 76,9 juta MT, dengan perkiraan total cadangan masing-masing sebesar 83,3 juta MT dan 54,8 juta MT. Sementara tujuh lainnya, PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) dan PT Arthaco Prima Energi (APE), keduanya ditargetkan untuk memulai produksi batu bara dalam tahun ini.

Ditambah lagi, PT Energi Inti Bara Pratama (EIBP), PT Sriwijaya Energi Persada (SEP), PT Titan Prawira Sriwijaya (TPS), PT Primaraya Energi (PE), dan PT Putra Mandiri Coal (PUMCO) yang sedang disiapkan untuk beroperasi dalam satu atau dua tahun dari sekarang. Tujuh IUP dengan luas 64.191 ha ini memiliki estimasi total sumber daya sebesar lebih dari 1,4 miliar.

Topik Menarik