Review Film: Gran Turismo, Kisah Pemain Game Simulator Balap Menjadi Seorang Pembalap Profesional
Bagi para pemain video game Gran Turismo maupun penggemar balap mobil, film Gran Turismo yang dibuat berdasarkan kisah nyata ini benar-benar enggak boleh dilewatkan. Hadirkan efek visual yang mengagumkan dan kemampuan adu peran para pemainnya, simak ulasan lengkap film Gran Turismo di sini, yuk!
Sinopsis
https://www.youtube.com/watch?v=GVPzGBvPrzw
Jann Mardenborough adalah seorang pemuda yang sangat menekuni simulator balap bernama Gran Turismo. Dengan tekun memainkan simulator balap tersebut, Jann berharap bisa menjadi seorang pembalap di kehidupan nyata. Sayangnya, mimpinya sejak kecil tersebut terhalang oleh masalah finansial sekaligus tidak mendapat restu orang tua.
Sebuah kesempatan emas tiba-tiba muncul di depan matanya. Perusahaan otomotif ternama asal Jepang, Nissan, diketahui siap mensponsori Gran Turismo untuk membuat GT Academy berisi pemain-pemain simulator balap dengan skor kecepatan tertinggi di dunia.
Selain untuk membuktikan keakuratan Gran Turismo sebagai sebuah simulator balap, akademi ini juga dibuat untuk mewujudkan impian para pemain gim tersebut untuk menjadi pembalap profesional. Namun, sebelum itu para peserta harus bersaing untuk mendapatkan peringkat pertama dan menjadi perwakilan bagi GT Academy.

Sumber: GTPlanet
Dipertemukan dengan Danny Moore sebagai marketing executive di Nissan dan Jack Salter sebagai pelatih, Jann pun akhirnya berhasil menyisihkan banyak saingannya. Belum selesai sampai di situ, Jann harus mendapat lisensi pembalap profesional dan kontrak profesional dengan Nissan.
Satu-satunya cara yakni dengan mengikuti rangkaian balapan kualifikasi dan setidaknya sekali saja masuk dalam empat besar. Lantas, dari sekian banyaknya rangkaian balapan kualifikasi yang diikuti, apakah Jann mampu masuk empat besar dan mendapat lisensi? Bagaimana perjalanannya dalam mencapai mimpi sebagai pembalap profesional?
*Spoiler alert*
Terinspirasi dari kisah nyata, seakurat apa film Gran Turismo dengan kisah aslinya?
https://www.youtube.com/watch?v=xvKqhK5boHU
Well, untuk membuktikan keakuratannya, berikut persamaan dan perbedaan film Gran Turismo dengan kisah nyatanya:
Persamaan:
- Karakter Jann Mardenborough benar-benar ada di kehidupan nyata. Di kehidupan nyata, Jann merupakan seorang professional racing driver. Sebelumnya, pemuda asal Inggris ini merupakan seorang pemain video game simulasi balap Gran Turismo yang berhasil masuk ke GT Academy pada tahun 2011.
- Anggota keluarga Mardenborough di film juga benar-benar ada di kehidupan nyata. Sang ayah, Steve Mardenborough, di kehidupan nyata juga merupakan pemain sepak bola Inggris profesional. Begitu pula dengan ibunya dan adiknya yang juga hendak mengikuti jejak sang ayah.
- Jann Mardenborough benar-benar menempati posisi ketiga di Le Mans. Pada tahun 2013, Mardenborough berkompetisi di Le Mans bersama pemenang awal Akademi GT Lucas Ordez dan Michael Krumm, seorang pembalap profesional Jerman.
- Kecelakaan Jann Mardenborough di Jerman benar terjadi. Gran Turismo menampilkan kecelakaan mengerikan Mardenborough di Nrburgring, yang menewaskan seorang penonton. Kecelakaan ini sendiri akurat, namun terjadi pada waktu yang berbeda.

Sumber: Lifestyle Asia Hong Kong
Perbedaan:
- Karakter pelatih Jack Salter tidak ada di kehidupan nyata. Kabarnya, karakter tersebut hanya terinspirasi dari Gavin Gough, seorang NLP dan praktisi hipnosis olahraga yang ditemui Mardenborough di akademi.
- Karakter Danny More juga tidak ada di kehiduan nyata, melainkan terinspirasi dari Darren Cox sebagai founder GT Academy.
- Gran Turismo memposisikan Jann Mardenborough sebagai pembalap pertama yang memenangkan GT Academy, tapi di kehidupan nyata, hal itu tidak benar. Didirikan pada tahun 2008, lulusan pertama dari GT Academy yang sebenarnya adalah Lucas Ordez. Kompetisi ini baru kembali pada tahun 2010, di mana Jordan Tresson muncul sebagai pemenang. Mardenborough sendiri baru masuk dan menang pada tahun 2011.
- Syarat untuk memasuki tahap kualifikasi awal Akademi GT di film dan di kehidupan nyata cukup berbeda.
Pendapat saya

Sumber: GTPlanet
Sebagai disclaimer , saya sendiri bukan pemain Gran Turismo dan cukup awam dengan industri balap mobil. Satu-satunya alasan saya tertarik menonton film ini adalah kehadiran aktor David Harbour sebagai karakter Jack Salter. Bersyukur tidak memiliki ekspektasi apa-apa, karena ketika menontonnya saya justru sangat bisa menikmati film Gran Turismo .
Hal itu tidak lepas dari efek visualnya yang mengagumkan, sinematografi yang apik, serta kemampuan adu peran serta chemistry para pemain sehingga bisa menghidupkan emosi karakternya. Shout out untuk ketiga pemeran utama dalam film ini, Archie Madekwe, David Harbour, dan Orlando Bloom yang benar-benar bisa mendalami perannya.
Sementara itu, salah satu hal yang mungkin kurang saya nikmati yakni adanya \' inspirational scenes\' yang porsinya nyaris berlebihan. Entah mengapa, saya juga merasa adegan kecelakaan fatal kurang berhasil digambarkan dengan simpatik. Meski begitu, overall film ini sangat menghibur dan bisa memacu adrenaline rush yang menyenangkan.
Apabila tertarik, film Grand Turismo sudah bisa kamu tonton mulai 23 Agustus 2023 di seluruh bioskop di Indonesia!






