Acer Taiwan Pasok Perangkat Komputer Senilai Rp1 Triliun ke Rusia

Acer Taiwan Pasok Perangkat Komputer Senilai Rp1 Triliun ke Rusia

Teknologi | BuddyKu | Jum'at, 9 Juni 2023 - 18:36
share

Produsen komputer yang berbasis di Taiwan, Acer, memasok perangkat keras komputer dengan kontrak setidaknya mencapai $70,4 juta atau sekitar Rp1 triliun ke Rusia antara 8 April 2022 dan 31 Maret 2023, menurut data bea cukai yang dilihat Reuters . Padahal perusahaan tersebut sebelumnya mengatakan akan menangguhkan bisnisnya di sana.

Meskipun pasokan tersebut sah-sah saja, tetapi apa yang dilakukan Acer tidak berbanding lurus dengan langkah produsen komputer dari Barat, yaitu Dell dan HP, yang memilih untuk menyetop pasokan ke Moskow pada Februari dan April 2022. Tindakan tersebut diambil kedua perusahaan itu setelah Kremlin melakukan invasi besar-besaran ke Ukraina, berdasarkan catatan bea cukai.

Catatan itu menunjukkan peralatan yang diproduksi oleh Acer dipasok ke Rusia dilakukan melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Acer yang terdaftar di Swiss dan sejumlah layanan pengiriman berdasarkan pesanan anak perusahaan tersebut.

Karena pengiriman berasal dari luar Taiwan, mereka tidak melanggar sanksi Taipei terhadap Rusia. Mereka juga tidak menggunakan barang-barang yang dibatasi pada saat ekspor oleh rezim sanksi Swiss, yang mencerminkan sanksi Uni Eropa.


Seorang karyawan (kanan) memperkenalkan komputer laptop Acer kepada pelanggan selama acara Spring Computer di Taipei, Taiwan, 15 April 2016. (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)

Namun dalam sebuah pernyataan pada 8 April 2022, perusahaan mengatakan: "Karena perkembangan terakhir, Acer memutuskan untuk menangguhkan bisnisnya di Rusia."

Ditanya tentang ekspor selanjutnya ke Rusia melalui anak perusahaan Swiss Acer Sales International SA, Acer di Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "kami secara ketat mematuhi peraturan internasional yang berlaku dan undang-undang perdagangan terkait ekspor ke Rusia.

Pernyataan tersebut juga menekankan bahwa anak perusahaan Swiss itu "belum mengirimkan laptop atau desktop apa pun ke Rusia sejak 8 April tahun lalu", tetapi telah memasok "sejumlah layar dan aksesori terbatas ke pasar Rusia untuk penggunaan sehari-hari sipil sambil memastikan kepatuhan terhadap sanksi internasional.

Acer tidak mengatakan mengapa terus mengirimkan barangnya ke Rusia meski mengatakan akan menangguhkan bisnis di sana.

Topik Menarik