80 Persen Sekolah DIJ Terapkan Merdeka Belajar

80 Persen Sekolah DIJ Terapkan Merdeka Belajar

Nasional | BuddyKu | Selasa, 30 Mei 2023 - 11:37
share

RADAR JOGJA Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) mendorong daerah untuk memperkuat merdeka belajar. Khususnya Jogjakarta yang menjadi barometer pendidikan Indonesia, harus digencarkan. Disebutkan, 80 persen sekolah di DIJ menerapkan kurikulum merdeka belajar.

Mendikburistek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, sekolah dengan kurikulum merdeka lebih bisa mewadahi kreativitas dan potensi siswa. Agar kreativitas siswa terwadahi dengan baik, maka wajib diberikan kemerdekaan belajar bagi para siswa ini. Alhamdulillah kami memberikan apresiasi yang besar bahwa benar-benar realisasi alokasi 20 persen APBD untuk pendidikan dilakukan. Tidak semua daerah melakukan itu, bahkan banyak yang masih menggunakan anggaran pusat untuk pendidikan. Tetapi DIJ benar-benar menggunakan APBD, bebernya saat bertemu dengan Wakil Gubernur DIJ Paku Alam X di Kompleks Kepatihan kemarin (29/5).

Selain itu, Nadiem juga mengapresiasi program khusus di DIJ yang mewadahi disabilitas untuk mendapatkan kesetaraan pendidikan. Nadiem memandang, memberikan kesetaraan atas hak para kaum disabilitas ini sangat penting. Program khusus untuk disabilitas bisa menjadi percontohan untuk daerah-daerah lain. Ini bagus, ujarnya.

Nadiem juga mengevaluasi proses penyelenggaraan pendidikan di DIJ terutama berkaitan dengan guru penggerak. Dikatakan, untuk meningkatkan kualitas sistem pengisian jabatan kosong di kursi kepala sekolah. Sesuai dengan tujuan diadakan program guru penggerak, Nadiem meminta untuk pengisian jabatan kepala sekolah yang kosong diisi oleh guru penggerak. Meskipun secara usia mereka masih terbilang muda.

Kepala Dinas Pendidikan DIJ Didik Wardaya berkomitmen akan memenuhi hal tersebut. Ia akan memasifkan gerakan mengisi kursi kepala sekolah yang kosong dengan guru-guru yang telah lolos sebagai guru penggerak. Saat ini, ada sekitar 100 orang yang tercatat memiliki status guru penggerak di DIJ yang kesemuanya berada di sekolah negeri. Sedangkan untuk swasta, para penyelenggaranya diimbau untuk melakukan penyesuaian.

Guru penggerak itu karena ini dalam proses latihan yang panjang, diajari untuk bagaimana melakukan pembelajaran yang bisa menginspirasi, kemudian diharapkan ini bisa dijadikan kepala sekolah ketika ada kekosongan kursi kepala sekolah, harapnya. (wia/eno)

Topik Menarik