Gubernur Pramono: 716 Orang Jadi Korban Demo Ricuh di Jakarta
Gubernur Jakarta Pramono Anung menyebutkan sebanyak 716 orang menjadi korban aksi demo ricuh di Jakarta, beberapa waktu lalu. Mereka terdiri dari aparat penegak hukum dan masyarakat sipil.
"Ada 716 orang yang menjadi korban unjuk rasa di luar Polri, di Polri tersendiri," ujarnya, Senin (1/9/2025).
Dia baru saja melakukan rapat Forkopimda yang dihadiri Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya membahas tentang perkembangan situasi Jakarta saat ini. Salah satu yang dibahas jumlah korban dalam aksi demo ricuh.
Baca juga: Korban Gas Air Mata Berjatuhan di Lokasi Demo Mako Brimob Kwitang
Sebanyak 700 orang lebih menjadi korban. Biaya pengobatannya ditanggung Pemprov Jakarta. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta mencatat ratusan orang dirawat setelah menjadi korban imbas aksi demo ricuh di sejumlah titik. Sebanyak 469 orang mendapat pelayanan kesehatan, rinciannya 371 pasien rawat jalan, 97 pasien rawat inap, dan 1 orang meninggal dunia.
“Jenis keluhan kesehatan yang paling banyak ditangani antara lain konjungtivis (198 kasus), luka terbuka atau vulnus (42 kasus), sesak napas atau dyspnea (42 kasus), serta sejumlah trauma fisik, patah tulang, cedera kepala dan keluhan medis lainnya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Ani Ruspitawati, Senin (1/9/2025).
Pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut telah dirujuk ke berbagai rumah sakit di lima wilayah Jakarta yakni RS Hermina Kemayoran, RS Kramat 128, RSAL Mintohardjo, RSPAD Gatot Soebroto, RS Polri, RSUD Koja, RSUD Budhi Asih, RS Pelni, dan RS Pusat Pertamina. Rujukan juga dilakukan ke sejumlah puskesmas di wilayah terdekat.
Untuk memastikan penanganan cepat, Dinkes mengerahkan 24 ambulans dan tenaga kesehatan yang terdiri dari 7 dokter, 59 perawat, serta 7 pengemudi ambulans.
“Ambulans ditempatkan di titik-titik strategis seperti Senen, Kwitang/Mako Brimob, Tugu Tani, Otista, Pos RSPAD, Pos Karanganyar, Pos Green Pramuka City, Pos Hermina Kemayoran, Pos Islam Cempaka Putih, Halte Petamburan, Slipi, DPR/MPR, Tanjung Priok, GBK (Pintu 10), Polres Metro Jakarta Utara, dan Flyover Slipi,” sebut Ani.
Dia mengimbau kepada seluruh petugas kesehatan agar tetap memperhatikan keamanan diri dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm dan kacamata pelindung.
“Ini menjadi wujud komitmen kami dalam menjaga pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan memastikan seluruh korban terdampak mendapat penanganan medis dengan cepat, aman, dan tepat," ujarnya.








