BMKG: Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Wanokaka NTT akibat Aktivitas Tumbukan Lempeng Tektonik
JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan analisis terkait gempa dengan kekuatan magnitudo (M)5,8 yang mengguncang Wanokaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (17/7/2025). Gempa terjadi pukul 16.04 WIB.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,29° LS - 119,20° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 60 kilometer arah baratdaya Wanokaka, NTT pada kedalaman 26 kilometer.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas tumbukan antarlempeng tektonik.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Daryono.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sumba Timur dengan skala intensitas III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Kabupaten Bima, Kota Bima, Sumbawa Barat, Sumbawa dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sumba Timur dengan skala intensitas III - IV MMI jika pada siang hari saat berada di dalam rumah.
Daerah Kabupaten Bima, Kota Bima, Sumbawa Barat, Sumbawa, getaran terasa dengan skala intensitas III MMI. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Daerah Tambolaka dengan skala intensitas II-III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Getaran terasa seakan truk berlalu. Selain itu, di daerah Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok Barat getaran terasa dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya.
Hingga pukul 16.25 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo tertinggi Magnitudo 3,2.
Dia mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.









