Qatar Cegat Belasan Rudal Iran ke Pangkalan Militer AS

Qatar Cegat Belasan Rudal Iran ke Pangkalan Militer AS

Berita Utama | okezone | Selasa, 24 Juni 2025 - 07:10
share

TEHERAN - Iran melancarkan serangan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Doha, Qatar, Senin (23/6/2025). Namun, Qatar mencegat sejumlah serangan rudal tersebut.

Ini merupakan serangan balasan Iran ke AS usai fasilitas nuklir mereka diserang akhir pekan lalu. 

1. 6 Rudal Hantam Pangkalan Militer AS

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyebutkan, sejumlah rudal menghantam pangkalan Al Udeid. 

"Enam rudal menghantam pangkalan Amerika di Al Udeid di Qatar," lapor IRNA, melansir Al Jazeera, Selasa (24/6/2025). 

IRGC memperingatkan, setiap tindakan agresi lebih lanjut akan ditanggapi dengan kekerasan.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menyatakan Iran tidak akan pernah menerima agresi dari negara manapun.

"Kami tidak menyerang siapa pun, dan kami tidak akan pernah menerima penyerangan oleh siapa pun," katanya dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters, Selasa (24/6/2025). 

"Kami tidak akan tunduk pada agresi siapa pun – ini adalah logika bangsa Iran."

2. Qatar Cegat Rudal Iran

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Qatar menyatakan, ada sebanyak 19 rudal ditembakkan dari wilayah Iran. Namun, hanya segelintir yang menghantam Pangkalan Udara Al Udeid. 

"Hanya satu dari rudal tersebut yang menghantam Pangkalan Udara Al Udeid, tetapi tidak menimbulkan korban," lapor Al Jazeera. 

Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam serangan itu. "Pelanggaran kedaulatan dan wilayah udara Qatar serta piagam PBB," katanya. 

 

Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengatakan bahwa serangan itu dilakukan di luar wilayah pemukiman di Qatar dan bahwa "tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi negara sahabat dan persaudaraan".

3. Pangkalan Al Udeid

Pangkalan Udara Al Udeid seluas 24 hektar (60 hektar) terletak di barat daya Doha. Ini merupakan pangkalan militer utama yang menampung pasukan AS di Timur Tengah dan pusat utama operasi AS di kawasan tersebut.

Pangkalan ini menampung lebih dari 10.000 pasukan AS dan koalisi serta berfungsi sebagai markas terdepan Komando Pusat AS.

Pangkalan ini didirikan melalui perjanjian kerja sama pertahanan pada tahun 1996.

Pangkalan ini memainkan peran penting dalam operasi udara di Irak, Suriah, dan Afghanistan dan mencakup landasan pacu yang mampu menangani pembom B-52 dan pesawat berat lainnya.