Prabowo Buka Suara soal Reshuffle Kabinet, Ini Katanya

Prabowo Buka Suara soal Reshuffle Kabinet, Ini Katanya

Berita Utama | inews | Kamis, 12 Juni 2025 - 17:55
share

JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto buka suara soal isu reshuffle atau perombakan menteri Kabinet Merah Putih. Dia membantah akan me-reshuffle menteri.

"Saya tidak ada rencana mau reshuffle. Sementara saya nilai menilai bahwa menteri-menteri saya bekerja dengan baik," kata Prabowo di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

Prabowo menyebut, pernyataan ini dia sampaikan agar publik tidak berspekulasi. Sebab, hingga saat ini, katanya, jajaran menteri telah bekerja cukup baik.

"Ya, kalau menurut saya begini, untuk supaya tidak ada spekulasi dalam arti saya sekarang sampai saat ini," ujarnya. 

Menurut Presiden, banyaknya kritik yang dilontarkan publik kepada para menteri merupakan hal yang biasa. Sebab, Indonesia merupakan negara yang menganut demokrasi sehingga publik bebas menyampaikan kritik mereka.

"Terus terang saja bahwa di sana-sini, ada kritik itu baik dan itu biasa. Dalam pemerintahan, dalam demokrasi, kritik biasa, dan kita tidak bisa memuaskan semua orang," ujarnya.

Sebagai pimpinan dari para menteri, Prabowo mengaku puas dengan kinerja mereka, meski ada yang membuat kesalahan.

"Tapi saya sebagai pengguna, sebagai user, saya merasa menteri-menteri saya bekerja dengan baik. Kadang-kadang ada salah bicara, itu biasa," imbuhnya.

Sebelumnya, Istana menjelaskan reshuffle kabinet bisa saja terjadi kapan pun. Hal itu terjadi sebagaimana pertimbangan Presiden Prabowo Subianto.

“Apakah akan ada? Ya reshuffle itu sesuatu hal yang mungkin saja terjadi. Tapi kapan dan siapa orang yang akan terkena reshuffle, itu betul-betul hak prerogatif presiden,” kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi di Kantor PCO, Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Dia tidak menampik isu reshuffle Kabinet Merah Putih yang hingga saat ini terus menjadi topik pembicaraan di masyarakat. Dia kembali menegaskan informasi yang beredar mengenai pergantian posisi menteri maupun kepala lembaga bersifat spekulasi.

Topik Menarik