Trump Telepon Xi Jinping Pertama Kali Sejak Perang Tarif, Apa Hasilnya?

Trump Telepon Xi Jinping Pertama Kali Sejak Perang Tarif, Apa Hasilnya?

Berita Utama | sindonews | Minggu, 8 Juni 2025 - 08:29
share

Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan percakapan telepon dengan Presiden China Xi Jinping pada Kamis (4/6), menandai komunikasi langsung pertama mereka sejak Trump memulai masa jabatan keduanya dengan fokus pada peningkatan tarif impor barang-barang China.

Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menyebut pembicaraan selama sekitar satu setengah jam itu berlangsung sangat baik. Kedua pemimpin sepakat untuk melanjutkan putaran pembicaraan perdagangan berikutnya dan membahas potensi kunjungan kenegaraan ke negara masing-masing.

Trump juga mengisyaratkan kemungkinan China akan melonggarkan kontrol ekspor terhadap logam-logam langka (rare earth) yang sangat dibutuhkan oleh industri teknologi dan pertahanan di Amerika Serikat dan Eropa. "Seharusnya tidak ada lagi pertanyaan terkait kompleksitas produk Rare Earth," tulis Trump, dikutip dari NPR, Minggu (8/6).

Baca Juga:Trump Desak The Fed Pangkas Bunga Acuan 1, Sebut Powell Rugikan Negara

Sementara, pernyataan resmi dari Pemerintah China menyebutkan, kedua pemimpin juga membahas posisi Beijing terkait Taiwan. Xi Jinping menekankan pentingnya “menghilangkan segala bentuk gangguan dan sabotase” demi memperbaiki arah hubungan China-AS, sebagaimana dilaporkan kantor berita Xinhua.Percakapan terakhir Trump dan Xi sebelumnya terjadi pada Januari lalu, sebelum pelantikan presiden, dengan topik seputar isu global, perdagangan, dan polemik aplikasi TikTok. Saat itu, tarif rata-rata atas barang-barang China yang masuk ke AS mencapai sekitar 20, sisa dari kebijakan tarif era Trump yang belum dicabut oleh pemerintahan Biden.

Pada April, hubungan perdagangan kedua negara semakin tegang setelah serangkaian kenaikan tarif. Trump memulai perang dagang dengan tarif baru 10 pada Februari, yang melonjak hingga 145 pada April. Beijing pun membalas dengan tarif serupa terhadap produk AS.

Terobosan terjadi awal Mei saat kedua negara menggelar pembicaraan bilateral di Jenewa dan sepakat melakukan jeda 90 hari atas sebagian besar tarif. AS menurunkan tarif menjadi 30 persen, sementara China memangkas tarifnya menjadi 10.

Namun, ketegangan kembali muncul setelah Washington dan Beijing saling menuduh telah melanggar perjanjian Jenewa. "Saya yakin akan berbicara lagi dengan Presiden Xi, dan mudah-mudahan kami akan menyelesaikannya," ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Jumat lalu.

Baca Juga:Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Desak Dunia Paksa Israel Akhiri Perang GazaChina menegaskan telah mengimplementasikan perjanjian Jenewa secara serius dan meminta AS untuk mencari kebenaran dari fakta-fakta serta menarik langkah-langkah negatif terhadap China, demikian pernyataan resmi Pemerintah China.

Pada perang dagang pertama tahun 2020, kedua negara pernah menandatangani kesepakatan fase satu yang mewajibkan China membeli tambahan barang AS senilai USD200 miliar selama dua tahun. Namun, pandemi Covid-19 membuat target tersebut tidak tercapai.

Trump dan Xi terakhir kali bertemu langsung pada Juni 2019 di sela-sela KTT G20 di Jepang. Rencana kunjungan kenegaraan Trump ke China pada 2020 batal akibat pandemi. Kini, Trump menyatakan kesiapannya untuk melakukan perjalanan ke China guna bertemu kembali dengan Xi Jinping.

Topik Menarik