Marak Getok Parkir di Kota Bandung, Dishub: Segera Laporkan

Marak Getok Parkir di Kota Bandung, Dishub: Segera Laporkan

Berita Utama | bandungraya.inews.id | Selasa, 9 April 2024 - 11:00
share

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung angkat bicara terkait getok harga parkir yang marak terjadi menjelang lebaran. Pasalnya, pematokan tarif parkir yang mahal terjadi bukan hanya di satu titik.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pehubungan (Dishub) Kota Bandung, Asep Kuswara mengatakan, pihaknya bakal menindak tegas penyalahgunaan wewenang dan kegiatan yang melanggar peraturan daerah. Salah satunya terkait parkir liar yang sempat viral di media sosial.

Diketahui, sebuah video beredar luas di media sosial yang memperlihatkan curhatan warga Kota Bandung mengenai tarif parkir di kawasan Jalan Sultan Agung sampai Rp10.000.

"Menindaklanjuti laporan masyarakat terkait tarif parkir yang tidak sesuai dengan aturan di Jalan Sultan Agung, Dishub Kota Bandung telah menegur dan membina oknum juru parkir tersebut," ucap Asep, Selasa (9/4/2024).

Selain di Sultan Agung, kata Asep, Dishub Kota Bandung pun menyisir beberapa jalan lainnya. Salah satunya di Jalan Dalem Kaum.

"Itu yang parkir di Jalan Dalem Kaum, ilegal. Notebene di trotoar," ujarnya.

Selain di dua titik tersebut, Dishub Kota Bandung juga menyisir kawasan Tamansari khususnya di seputaran Balubur Town Square.

"Saya sisir salah satunya di Sultan Agung, Baltos, Dalem Kaum, Kepatihan. Jadi ini kelihatan aji mumpung. Mau seperti apa kota ini kalau tidak bisa diatur," imbuhnya.

Atas hal tersebut, Asep pun meminta maaf dengan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh masyarakat.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang telah dialami oleh masyarakat Kota Bandung," ucapnya.

Asep mengimbau jika terjadi tidak sesuai tarif parkir atau pelanggaran lainnya. Segera hubungi Dinas Perhubungan, bisa melalui akun resmi instagram @bdg.dishub.

Selain di lokasi tersebut, Dishub pun akan menyisir lokasi lainnya untuk segera membina para juru parkir.

"Segera laporkan ke akun Instagram Resmi @bdg.dishub bila mana terjadi ketidaksesuaian tarif parkir dan lokasi yang menjadi parkir liar di Kota Bandung," katanya.

Untuk diketahui, tarif parkir di Kota Bandung diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 66 Tahun 2021.

Dalam perwal disebutkan, salah satu prinsip penerapan besaran tarif ini memperhatikan zona parkir, yang terdiri atas zona parkir kawasan pusat kota, kawasan penyangga kota, dan zona parkir kawasan pinggiran kota.

Di zona parkir kawasan pusat kota, tarif untuk sepeda motor ditetapkan Rp3.000 per jam, dengan ketentuan setiap satu jam berikutnya ditambah Rp3.000. Untuk kendaraan bermotor roda empat, roda tiga, sedan dan sejenisnya Rp5.000 per jam dan setiap satu jam berikutnya ditambah Rp5.000.

Di zona parkir kawasan penyangga kota, untuk sepeda motor dikenakan Rp2.000 per, dengan ketentuan setiap satu jam berikutnya ditambah Rp2.000. Untuk kendaraan bermotor roda empat, roda tiga, sedan dan sejenisnya Rp4.000 per jam dan setiap satu jam berikutnya ditambah Rp4.000.

Sedangkan tarif untuk kendaraan bermotor angkutan barang jenis boks dan pikap di zona parkir kawasan pinggiran kota ditetapkan Rp3.000 per jam dan setiap satu jam berikutnya ditambah Rp3.000.

Ketentuannya sama untuk kendaraan bermotor roda empat, roda tiga, sedan, dan sejenisnya. Adapun untuk sepeda motor dikenakan tarif Rp2.000 dan setiap satu jam berikutnya ditambah Rp2.000.

Kendati demikian, parkir yang ramai di media sosial itu mematok harga Rp20.000, Asep tegaskan menurut keterangan tidak dengan harga tersebut.

"Makanya kepada warga Bandung, jangan parkir di tempat yang tidak sesuai peruntukannya," tandasnya.

Topik Menarik