Peduli Lingkungan sejak Dini, Yuk Dimulai dari Pilah Botol Bekas ke Tempatnya!

Peduli Lingkungan sejak Dini, Yuk Dimulai dari Pilah Botol Bekas ke Tempatnya!

Berita Utama | inews | Senin, 18 Maret 2024 - 00:45
share

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak cara untuk peduli dengan lingkungan di sekitar. Salah satunya dengan memilah botol plastik di rumah dan membuang ke tempat yang tepat agar bisa didaur ulang.

Ya, perlu diketahui, mendaur ulang botol bekas bisa membantu mengurangi sampah plastik yang berakhir di lingkungan dan lautan. Maka itu, dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli lingkungan sejak dini, yang dimulai dari memilah botol bekas di rumah.

Triyono Prijosoesilo, Direktur Public Affairs, Communication and Sustainability Coca-Cola Indonesia mengatakan, kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan memang sudah tumbuh, tapi mengubah habit butuh proses.

"Masyarakat tertarik untuk memilah botol bekas, tapi tidak tahu caranya, padahal itu mudah. Makanya kami ada program untuk membangun kesadaran masyarakat agar lebih peduli," ujar Triyono Prijosoesilo melalui keterangannya belum lama ini.

Adapun program tersebut salah satunya bekerja sama dengan Yayasan Mahija Parahita Nusantara yang menjalankan konsep mengumpulkan sebanyak mungkin botol bekas pakai untuk diubah menjadi botol baru.

Yayasan ini menjalankan konsep pengumpulan bertanggung jawab melalui 30 mitra pengumpul botol bekas di seluruh Indonesia dan mampu memproses 31.500 ton botol PET bekas atau setara dengan 2 miliar botol setiap tahunnya. Keberhasilan ini menandai komitmen perusahaan untuk menjadi pelaku utama dalam gerakan global menuju keberlanjutan dan ekonomi sirkular.

"Ini menjadi bagian dari upaya kami untuk membangun kesadaran masyarakat. Konsumen dan pengguna diharapkan membuang produk telah dipakai ke tempat yang tepat. Terutama seperti botol plastik yang kita harapkan bisa dipilah dari awal, dari sumbernya, artinya dari konsumen. Jangan dicampur dengan sampah biasa, karena botol plastik ini hidupnya bisa berkali-kali, tidak sekali pakai, ini yang perlu kita bangun kesadarannya," kata Triyono.

Sementara itu, Suharji Gasali selaku Wakil Ketua Yayasan Mahija Parahita Nusantara mengatakan, memasuki Ramadhan 2024, biasanya volume sampah meningkat 20 persen. Dalam mengatasi ini, pahlawan daur ulang menjadi ujung tombak dalam sirkular ekonomi.

Bahkan, Yayasan Mahija Parahita Nusantara bersama Frestea melanjutkan dukungan untuk pahlawan daur ulang di momen Ramadhan. Adapun dukungan tersebut adalah dengan menyalurkan 1.000 paket donasi sembako dan 7.520 paket buka puasa bagi pahlawan daur ulang (pekerja informal sektor sampah) dan keluarga prasejahtera di 23 lokasi di Indonesia.

"Sebagai Yayasan Non-Profit yang berperan aktif dalam mendukung ekonomi sirkular, kami menempatkan komunitas pahlawan daur ulang sebagai bagian penting dalam ekonomi yang berkelanjutan. Untuk itu, kami terus berkomitmen memberikan dukungan bagi pahlawan daur ulang agar bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik, utamanya dalam momen bulan suci Ramadhan ini," kata Suharji Gasali.

Untuk itu, lanjutnya, perhatian kepada komunitas pengumpul sampah dan keluarga prasejahtera diharapkan dapat membantu dalam melewati momen Ramadhan dengan baik.

"Selain dukungan saat Ramadhan, Yayasan Mahija Parahita Nusantara juga bergerak untuk membantu para pahlawan daur ulang melalui program edukasi dan pelatihan, program kesehatan dan nutrisi, serta pengembangan komunitas dan pembangunan infrastruktur," katanya.

Sepanjang 2024, Mahija berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada pahlawan daur ulang secara berkelanjutan untuk memberikan dampak positif kepada sekitar 35.000 jiwa. Selain itu, juga memberikan bantuan pendidikan kepada 7 sekolah mitra yang mempunyai 1.000 anak didik di bawah naungan sekolah-sekolah adopsi tersebut.

Topik Menarik